“Akhirnya, jadi malam harinya saya enggak mungkin meninggalkan dia di rumah sendiri. Jadi sebelum maghrib saya pulang ke rumah sebentar, jemput dia. Dengan terpaksa saya pun harus bawa dia ke Polsek,” ujar Putra.
Putra mengaku 2 kali mengajak sang anak bertugas. Pertama di polsek, dan kedua di TPK. Namun, ia bersyukur karena sang anak tidak menyulitkannya saat bertugas.
Syakiral sudah terbiasa ada dalam asuhan sang ayah.
“Enggak, enggak (menyulitkan), dia memang sudah terbiasa dari semenjak istri saya meninggal 2,5 tahun yang lalu, si abang ini memang saya yang jaga meski numpang tinggal di rumah orangtua saya. Tapi memang semua saya yang jaga, dari mandinya, makannya, semuanya, tidurnya sama saya,” cerita Putra.
Selain Syakiral, Putra juga memiliki seorang putri bernama Pocut Idzil Zauzila (3), yang kini tinggal bersama mertuanya.
Melalui unggahan di Facebook, Putra juga menuliskan permohonan maaf karena ia merasa telah menyalahi aturan dengan membawa serta sang anak saat bertugas.
“Seharusnya polisi saat bertugas tidak boleh mengikutsertakan anak, istri, apalagi dalam status operasi. Sebenarnya saya tidak boleh membawa anak saya di situ cuma ceritanya sekarang saya terpaksa, saya tidak punya pilihan,” ujar Putra.
Namun, Putra tetap memikirkan situasi tempatnya bertugas, jika memang memungkinkan, ia akan bawa sang anak. Jika tidak, maka ia akan meninggalkan anaknya di rumah bersama ibundanya.
“(Atasan) Tidak mengizinkan, tidak komplain juga. Karena saya tidak minta izin ya, enggak tahu mengizinkan apa enggak, tapi kalau komplain juga enggak. Aman-aman saja,” jawabnya.
Ketika mengunggah kisahnya, Putra menyimpan kekhawatiran akan ada konsekuensi dari cerita yang dibagikannya.
“Itu dari respons netizen juga, kemaren saya agak ragu juga, karena itu saya bakalan mendapatkan 2 masalah. Bisa jadi viral, bisa jadi masalah,” kata dia.
Saat dimintakan konfirmasi mengenai video ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengapresiasi dedikasi Putra.
Menurut dia, tidak ada peraturan yang dilanggar oleh Putra. Melalui video itu, kata Dedi, Putra menunjukkan dedikasi tinggi seorang anggota Polri demi mengamankan dan memastikan pemilu berjalan jujur dan aman.
"Menunjukkan dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi karena mengamankan pemilu butuh pengorbanan demi terwujudnya pemilu yang aman, damai, sejuk, dan demokratis," kata Dedi saat dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (26/4/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.