Pada malam harinya, Andre kembali mengatakan bahwa lokasi penghitungan suara memang sudah dipindah.
"Memang pertama awalnya kami kumpulin di DPP, tapi melihat kondisinya enggak kondusif dipindahin," kata Andre.
Namun, dia memastikan penghitungan real count internal terus dilakukan. Hanya, penghitungan suara itu sengaja dilakukan di lokasi yang menurutnya tak gampang diakses.
"Real count terus dilakukan oleh DPP Partai Gerindra dan BPN. Mengenai lokasi tentu kami tempatkan di lokasi yang aman dan tidak gampang diakses pihak yang tidak berkepentingan," kata Andre.
Baca juga: BPN Rahasiakan Lokasi Penghitungan Real Count, Ini Penjelasan Fadli Zon
Andre beralasan, ada dokumen penting seperti C1 yang harus dijaga.
"Apalagi C1 dari seluruh wilayah Indonesia terus berdatangan dikirim oleh DPD Gerindra se-Indonesia dan relawan-relawan pendukung Pak Prabowo. Logikanya mana mungkin petugas penerima tamu tahu mengenai hal ini," kata anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra ini.
TKN Jokowi-Ma'ruf menyindir sikap BPN. TKN sendiri melakukan penghitungan suara internal yang lokasinya dipusatkan di Hotel Gran Melia.
Juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, menyayangkan BPN yang tidak mau transparan dengan hasil penghitungan mereka. Padahal, Prabowo sudah mendeklarasikan kemenangan berkali-kali.
"Justru di situlah bentuk inkonsistensi mereka. Selain penjelasan ke publik selalu berbeda-beda tentang klaim perolehan kemenangan pasangan Prabowo-Sandi, mereka sangat tertutup dalam hal rekapitulasi suara versi mereka," ujar Ace.
Baca juga: TKN: Kalau BPN Tutupi Data Real Count, Kami Khawatir Sebenarnya Memang Tak Ada
Menurut Ace, sikap tertutup ini membuat klaim kemenangan tampak begitu sepihak.
Ace membandingkan dengan sikap TKN Jokowi-Ma'ruf yang yakin pasangan calon nomor urut 01 menang dalam Pilpres 2019.
Keyakinan itu diperkuat dengan membuka lokasi penghitungan suara internal TKN.
"Mereka tidak terbuka untuk menunjukkan bukti-bukti pengawalan C1 yang selalu mereka sampaikan. Jika benar mereka memiliki war room seperti kami, tunjukkan dengan buktinya," kata Ace.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong, curiga BPN Prabowo-Sandiaga sebenarnya juga tidak melakukan real count itu.
"Saya kira tidak perlu ditutup-tutupi. Kalau benar terjadi dan ada, ya buka saja. Kalau tidak mau membuka, kami khawatir ternyata memang tidak ada atau kalau ada, metodenya asal-asalan," ujar Usman.