Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Warung Kopi hingga Jadi Gedung Merdeka, Saksi Bisu Konferensi Asia-Afrika

Kompas.com - 24/04/2019, 18:18 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Setiap malam liburan, lokasi ini penuh dengan pembesar dan noni-noni Belanda. Mereka menonton kesenian, makan malam dan berbagai hiburan lainnya. Tak heran, Bandung ketika itu menjadi kota tak pernah tidur.

Pada 1940-an dilakukan pembenahan pada gedung tersebut agar lebih menarik, yaitu dengan cara merenovasi bagian sayap kiri bangunan oleh perancang AF Aalbers dengan gaya arsitektur International Style.

Berubah nama dan fungsi

Ketika Jepang menguasai Indonesia, gedung ini berubah nama menjadi Dai Toa Kaikan yang digunakan sebagai pusat kebudayaan. Kebakaran terjadi pada 1944 dan menyebabkan bagian kiri rusak.

Padahal bagian tersebut baru dua tahun sebelumnya mengalami perluasan dan renovasi oleh arsitek AF Aalbers yang dibantu R A de Waal.

Bencana itu mengubah semuanya, gedung itu menjadi sepi dan tanpa ada kegiatan kesenian. Pada 1955, barulah mulai diperbaiki untuk lokasi Konferensi Asia Afrika.

Arsitek F Silaban yang melaksanakan perbaikan itu selama empat bulan, mendapat banyak saran dan petunjuk dari Presiden Soekarno.

Presiden Sukarno pula yang kemudian mengganti nama bangunan itu menjadi Gedung Merdeka. Sedangkan Jalan Groote Postweg, tempat Gedung Merdeka berada, diubah menjadi Jalan Asia Afrika.

Gedung Merdeka memang hanya digunakan untuk upacara pembukaan, sidang pleno dan upacara penutupan. Sedangkan sidang komisi diselenggarakan di Gedung Dwi Warna, sekitar tiga kilometer dari situ.

Di Gedung Merdeka ini, Indonesia berhasil menggelar konferensi internasional yang melahirkan Dasa Sila Bandung yang menjadi pedoman bagi bangsa-bangsa terjajah dalam memperjuangkan kemerdekaannya.

Dasa Sila Bandung dianggap banyak pihak sebagai salah satu faktor penting yang turut menentukan jalannya sejarah dunia.

Setelah terbentuk Konstituante Republik Indonesia sebagai hasil Pemilu 1955, Gedung Merdeka dijadikan Gedung Konstituante.

Dari Konstituante, akhirnya digunakan sebagai tempat Badan Perancang Nasional (Bapenas) tahun 1959. Setelah itu diubah menjadi Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dari 1960-1971.

Mulai 1980, seluruh gedung ditetapkan sebagai lokasi Museum Konperensi Asia-Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com