Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Harap Pertemuan Jokowi dan Prabowo Tanpa Perantara

Kompas.com - 23/04/2019, 21:54 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mendukung pertemuan antara kedua calon presiden, yakni capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Usul tersebut dicetuskan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai bertemu dengan para tokoh dan pimpinan ormas Islam di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Namun demikian, menurut Sandiaga, pertemuan tersebut akan lebih baik jika dilakukan tanpa perantara.

"Saya yakin di tingkat pimpinan Pak Prabowo dan Pak Jokowi itu alhamdulillah, kalau bisa dilaksanakan akan sangat baik dan tanpa perantara menurut saya, karena Pak Prabowo dan Pak Jokowi adalah dua capresnya," kata Sandiaga saat ditemui di Masjid Jami' At-Taqwa Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).

Baca juga: TKN Sebut Ajakan Rekonsiliasi dari Jokowi adalah Upaya Menjaga Prabowo

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menilai pertemuan melalui perantara tidak efektif untuk mendinginkan suasana.

Ia berpandangan masyarakat telah menunggu-nunggu pertemuan antara dua capres yang bersaing sengit selama tujuh bulan.

Pertemuan itu, kata Sandi, akan memberikan sinyal positif terhadap persatuan bangsa.

"Jadi kalau masih dalam tahapan melalui penjajakan, melalui perantara menurut saya sangat tidak efektif, masyarakat menunggu tentunya yang paling tertinggi Pak Jokowinya sendiri dan Pak Prabowonya," ungkapnya.

"Ini merupakan langkah yang sangat baik buat bangsa kita dan juga untuk mengingatkan bahwa proses ini belum selesai, bahwa masih ada tahapan-tahapan C1," sambung dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan para tokoh dan pimpinan ormas Islam untuk membahas kondisi masyarakat seusai Pemilu 2019 yang masih terbelah dan terpolarisasi.

Kalla dan para tokoh Islam tersebut merumuskan langkah-langkah yang harus diambil para elite politik untuk meredam konflik.

Salah satunya ialah pertemuan kedua capres di Pilpres 2019, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

"Tentu diharapkan tadi makin cepat makin baik apabila Pak Jokowi dapat bertemu dengan Pak Prabowo. Tentu itu kita semua mendukung apabila ada rekonsiliasi seperti itu sehingga rekonsiliasi di bawah juga bisa cepat dicapai," ujar Kalla seusai bertemu dengan para tokoh tersebut di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku ingin bertemu Prabowo dan sudah mengutus Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk merealisasikan pertemuan tersebut.

Luhut pun mengakui, ia diutus oleh Presiden Joko Widodo untuk bertemu calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Ia sudah berkomunikasi dengan mantan Danjen Kopassus itu melalui sambungan telepon.

Baca juga: Sandiaga Bertemu 5 Sekjen Parpol Koalisi, Bahas Dugaaan Kecurangan di Pilpres

"Ya memang saya sudah telepon Pak Prabowo, bicara per telepon, ya kami kan teman," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Dalam pembicaraan via telepon itu, Luhut mengajak Prabowo untuk bertemu empat mata untuk berbicara seputar hasil Pilpres 2019.

Menurut Luhut, Prabowo menyambut baik ajakan untuk bertemu itu. "Baik sekali, ketawa-ketawa. Kami janjian mau makan, detailnya saya tanya, kita makan apa? Saya mau makanan Jepang. Kami janjian," kata Luhut yang sudah berteman dengan Prabowo sejak berdinas di TNI.

Kompas TV Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan posisi Wakil Gubernur DKI sudah ditentukan dan diserahkan kepada PKS. Simak pernyataan Sandiaga Uno berikut ini. #sandiagauno #cawagubdki #pemprovdki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com