Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi: Kami Akui Kalah di Riau, tetapi Tak Sebesar yang Diklaim Kubu 02

Kompas.com - 23/04/2019, 18:08 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Bidang Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Lukman Edy, mengakui kekalahan pasangan nomor urut 01 di Provinsi Riau.

Namun, kata Edy, kekalahannya tidak sebesar yang tercantum dalam data Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga yang mereka miliki.

"Di Riau ini memang 01 kalah, kita akui. Tapi tidak sebesar yang dinyatakan oleh Pak Prabowo. Jadi di real count kami hingga hari ini, tadi sudah masuk sekitar 30’persen dan kami anggap sudah stabil, kita kalah di angka 39 persen sementara Pak Prabowo 61 persen," ujar Lukman di Posko Cemara, Menteng, Selasa (23/4/2019). 

Baca juga: Raih 87 Persen Suara, Jokowi-Maruf Menang Telak di Singapura

Lukman mengatakan data real count TKN Jokowi-Ma'ruf itu hampir sama dengan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Adapun berdasarkan data KPU, Jokowi-Ma'ruf sejauh ini mendapatkan 41,12 persen dan Prabowo-Sandiaga mendapat 58,88 persen.

TKN Jokowi-Ma'ruf sejak kemarin mengklaim telah memegang data milik BPN Prabowo-Sandiaga. Lukman mengatakan data tersebut didapat dari berbagai sumber salah satunya media sosial.

Data tersebut digunakan TKN Jokowi-Ma'ruf sebagai perbandingan dengan real count yang dilakukan pihak 01.

Berdasarkan data BPN yang mereka pegang, kata Lukman, suara Jokowi-Ma'ruf di Riau hanya 21,74 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat 78,26 persen suara. Lukman mengatakan presentase tersebut juga didapat hanya dari ratusan TPS.

"Faktanya itu hanya di 145 TPS, bandingkan dengan keseluruhan TPS di Provinsi Riau 17.636 TPS. Jadi ini sebuah kebohongan yang dipublikasikan kepada publik untuk memframing pemikiran publik bahwa pemilu sekarang ini 02 sudah memenangkan pertarungan di setiap daerah," kata Lukman. 

Baca juga: Situng KPU Data 20,3 Persen: Jokowi-Maruf 55,08 Persen, Prabowo-Sandiaga 44,92 Persen

Lukman mengatakan TKN akan terus mempublikasikan hasil real count di tiap provinsi setiap harinya.

TKN Jokowi-Ma'ruf ingin membuktikan bahwa pernyataan Prabowo yang mengklaim kemenangan pada angka 62 persen tidak tepat. Sejauh ini, TKN Jokowi-Ma'ruf sudah memaparkan hasil real count mereka di Provinsi Lampung dan DKI Jakarta.

"Setiap hari kami akan buka, kami akan bongkar. Setiap data yang masuk hampir 40 persen yang kami anggap sudah stabil progresnya maka akan kami umumkan kepada publik," ujar Lukman.

Kompas TV Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi memastikan belum ada pertemuan antara capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan utusan capres nomor urut 01 Joko Widodo.<br /> Anggota BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patraia yang Minggu (21/4) sore mendatangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara Jakarta mengatakan, agenda Prabowo Hari ini adalah bertemu tim interal dan eksternal membahas formulir C1.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com