JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Setara Institute Hendardi mengajak semua partai politik pendukung para kontestan capres-cawapres untuk menjadikan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sebagai momentum untuk mengonsolidasikan demokrasi.
Hal itu diserukan Hendardi merespons dinamika politik pasca-pemilu yang digelar 17 April 2019.
"Seluruh elite dan partai politik mestinya menolak setiap upaya menarik mundur peradaban demokrasi pasca pilpres. Sebaiknya, mereka memobilisasi seluruh sumber daya politiknya untuk menjadikan pemilu sebagai kanal mengosilidasikan demokrasi di Indonesia," ujar Hendardi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/4/2019).
Baca juga: Oppie Andaresta Berharap Masyarakat Tetap Bersatu Setelah Pemilu 2019
Ia meminta seluruh elite partai politik baik kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk tidak melakukan hal-hal yang bertujuan mendelegitimasi penyelenggara pemilu.
Menurut dia, klaim-klaim kemenangan dan dugaan kecurangan pelaksanaan pemilu seharusnya tidak mengabaikan mekanisme dan tahapan-tahapan pemilu yang saat ini sedang berlangsung hingga hasil resmi rekapitulasi KPU pada 22 Mei 2019.
"Jangan melakukan tindakan yang kontra prosedur dan institusi demokrasi konstitusional yang ada. Jangan juga melempar narasi, propaganda, bahkan hoaks yang mendistorsi kebenaran dan membangun kecurigaan serta disinformasi di masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Pimpinan Parpol di Mataram Deklarasi Jaga Keamanan Pasca-Pemilu 2019
Hendardi mengatakan, seluruh penyelenggara pemilu hendaknya juga melakukan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan keadilan elektoral dan menegakkan integritas pemilu.
"Termasuk aparat keamanan juga hendaknya bertindak tegas menjamin stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Seluruh elemen masyarakat sipil juga melaksanakan fungsi demokratisnya mengawal integritas pemilu," kata Hendardi.