Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik "Quick Count" dan Tantangan untuk Buka-bukaan Data Internal

Kompas.com - 22/04/2019, 17:03 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berbagai media penyiaran telah menampilkan hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2019 dari berbagai lembaga survei kredibel. Publikasi quick count dilakukan dua jam pasca-pemilihan selesai, Rabu (17/4/2019), pukul 15.00 WIB.

Dari berbagai lembaga yang terlibat, hasil perhitungan cepat untuk Presiden dan Wakil Presiden rata-rata menyebut pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapatkan 55 persen suara, sementara Prabowo-Sandiaga Uno 45 persen.

Tidak semua kubu sependapat atau setuju dengan hasil quick count. Misalnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno menyebut hasil tersebut sudah direkayasa dan bertentangan dengan hasil di lapangan.

Bahkan, dalam deklarasi kemenangannya pada Rabu malam (17/4/2019), capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut bahwa dia dan Sandiaga telah memenangkan pemilu dengan perolehan suara 62 persen.

Angka itu didapat dari hasil survei internal dan exit poll yang mereka sebut bersumber dari data di ribuan tempat pemungutan suara (TPS).

Baca juga: Real Count Lawan Quick Count

Pengumuman quick count

Penghitungan cepat hasil pemungutan suara sudah ditampilkan berbagai media penyiaran tak lama setelah proses pemungutan suara usai dilaksanakan.

Terdapat 40 lembaga survei  yang mendapat izin oleh KPU untuk melaksanakan hitung cepat.

Meskipun lembaga yang satu dengan yang lain menunjukkan hasil berbeda, namun secara umum perbandingannya menunjukkan angka 55 persen untuk Jokowi dan 45 persen untuk Prabowo.

Dan dari semua hasil hitung cepat tersebut, pasangan Jokowi-Ma’ruf dinyatakan mengungguli pasangan lawannya Prabowo-Sandiaga dengan selisih suara sekitar 10 persen.

Respons TKN dan BKN

Mengetahui hasil hitung cepat, respons berbeda ditunjukkan oleh kedua paslon dan timnya.

Jokowi sebagai pihak yang dinyatakan unggul dalam hitung cepat, meminta semua pihak untuk tetap menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU.

“Dari indikasi exit poll dan quick count tadi kita sudah lihat semuanya, tapi kita harus bersabar menunggu penghitungan dari KPU secara resmi,” kata Jokowi saat berbicara di hadapan media, Rabu (17/4/2017) sore.

Di pihak lain, Prabowo justru mengemukakan anggapannya mengenai independesi sejumlah lembaga survei yang ia sebut berkerja untuk pihak tertentu.

"Saya tegaskan di sini kepada rakyat Indonesia, bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survei tertentu yang kita ketahui memang sudah bekerja untuk satu pihak untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah," kata Prabowo dalam konferensi pers setelah pemilu usai.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan hasil exit poll dan quick count internal mereka yang menyebut berhasil mengungguli pesaingnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com