JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Hanura Hery Lontung menanggapi hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga survei yang dipublikasi setelah pemungutan suara pada Rabu (17/4/2019).
Hasilnya, berdasarkan hitung cepat itu, Hanura menjadi satu-satunya partai lama yang perolehan suaranya tak melampaui ambang batas parlemen pada Pemilihan Legislatif 2019.
Ambang batas parlemen atau parliamentary threshold pada Pemilu 2019 adalah 4 persen.
Menanggapi hasil hitung cepat ini, Hery mengatakan, partainya memilih fokus terhadap proses penghitungan suara yang sedang berlangsung di KPU.
Baca juga: Hasil Quick Count Pileg 2019 Indikator: 9 Parpol Lolos ke Senayan
"Kita sama-sama tahu di sini kan sangat rumit di lapangan. Sampai hari ini penghitungan masih berjalan dan masih sebagian kecil (data yang masuk)," ujar Hery ketika dihubungi, Senin (22/4/2019).
Menurut Hery, hasil quick count memengaruhi semangat para kader di lapangan. Namun, kata dia, kader Partai Hanura tetap melakukan pengawasan penghitungan suara di tingkat kecamatan.
Mereka optimistis perolehan suara pada penghitungan KPU akan lebih besar daripada hasil quick count.
"Kami optimis lah, makanya kami lagi kawal itu penghitungan di lapangan," kata dia.
Baca juga: Quick Count LSI: 6 Parpol Tidak Lolos ke Parlemen
Salah satu lembaga yang mengadakan hitung cepat perolehan suara partai adalah Litbang Kompas. Berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas, Hanura mendapatkan suara 1,54 persen.
Sementara, berdasarkan hitung cepat indikator, parpol yang tidak lolos ke Senayan adalah Partai Perindo dengan 2,68 persen, Berkarya (2,37), PSI (2,03), Hanura (1,74), PBB (0,93),Garuda (0,62), dan PKPI (0,28).
Adapun, hitung cepat LSI Denny JA memprediksi ada 6 partai yang tidak lolos ambang batas parlemen yaitu Partai Berkarya 2,41 persen, PSI (2,35), Hanura (1,85), Garuda (0,98), PBB (0,90), dan PKPI (0,38).