JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi masyarakat sipil pemantau pemilu meminta elite politik tidak melontarkan pernyataan yang bersifat spekulatif dan provokatif tentang hasil Pemilihan Umum 2019.
Pernyataan negatif yang disampaikan elite politik dikhawatirkan dapat berakibat fatal.
"Elite politik jangan melontarkan pernyataan yang spekulatif, provokatif yang bisa membelah sesama warga masyarakat," ujar anggota koalisi Sunanto dalam pernyataan pers bersama di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Minggu (21/4/2019).
Baca juga: Capres dan Tim Kampanye Diminta Hentikan Deklarasi Kemenangan Pemilu
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu, mengatakan, elite politik kedua kubu peserta Pemilihan Presiden 2019 sebaiknya mengedepankan perilaku yang proporsional dan berbasis komitmen untuk berdemokrasi secara konstitusional.
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hadar Nafis Gumay, khawatir kegiatan deklarasi dan perayaan kemenangan sepihak dari masing-masing peserta pemilu akan mendelegitimasi perhitungan resmi dari penyelenggara pemilu.
Secara tidak langsung, menurut Hadar, pendukung calon presiden akan merasa perhitungan yang dilakukan KPU tidak benar.
Baca juga: Kisah Petugas Pemilu 2019 di Beijing, Melek 36 Jam hingga Perjalanan 200 Kilometer...
Akibatnya, pendukung salah satu pihak akan merasa tidak puas dan menimbulkan suasana tidak kondusif.
"Kalau nanti hasil perhitungannya beda, bisa menimbulkan rasa tidak puas. Sangat mungkin nantinya pendukung akan sulit dikontrol oleh para pemimpinnya," kata Hadar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.