Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Perludem: TPS Masih Ada yang Minim Ketersediaan Informasi

Kompas.com - 19/04/2019, 07:33 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan informasi yang minim masih ditemukan di tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019).

Hal itu merupakan temuan tim Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) saat memantau sejumlah TPS.

TPS yang dipantau merupakan tempat tim Perludem menyalurkan hak pilihnya yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.

Baca juga: Perludem Minta Semua Pihak Hormati Proses Penghitungan Suara oleh KPU

"Persoalan yang ditemukan pada saat pemantauan ialah mengenai ketersediaan informasi kepada publik di papan pengumuman/informasi yang seharusnya disiapkan oleh KPPS di depan TPS yang mudah dilihat oleh publik mengenai daftar nama-nama pemilih, daftar nama calon dan juga partai politik peserta pemilu," kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini dalam keterangan pers, Kamis (18/4/2019).

Titi mencontohkan, di TPS 80 Sukmajaya, Depok.

KPPS setempat hanya memasang informasi mengenai pasangan calon presiden dan wakil presiden saja di papan informasi TPS.

"Sedangkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), daftar calon tetap anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota tidak ditempelkan di papan informasi," kata Titi.

Baca juga: Catatan Perludem soal Pemilu, TPS Masih Ada yang Kurang Ramah Penyandang Disabilitas

Padahal, kata dia, informasi lengkap harus disediakan agar penilih bisa mencari tahu lebih jauh soal daftar pemilih dan calon anggota legislatif yang akan dipilih.

"Contoh lain terjadi di TPS 51, Bojong Gede dimana papan informasi tidak mencantumkan daftar informasi mengenai DPTb," kata dia.

Meski demikian, kata Titi, secara umum proses pembukaan TPS dan pemungutan suara di TPS yang dipantau Perludem berlangsung aman, transparan dan cukup lancar.

DOK KOMPAS Partisipasi Pemilih dalam Pemilu Indonesia 1955-2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com