Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu dengan Kostum Unik, dari "Superhero" hingga Setan Valak

Kompas.com - 18/04/2019, 14:20 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Salah satunya petugas pemandu calon pemilih untuk masuk, Mohammad Dasir. Dengan kostum pocongnya, ia bercerita bahwa meninggalnya karena tertabrak bus.

Adalagi, panita dengan kostum Drakula, Andi Alfaqi, mengatakan bahwa dirinya meninggal karena dipukul orang menggunakan sekop saat tidur.

Ketua TPS Gunung Balong Adnan Yasin mengungkapkan, dibuatnya TPS mengusung tema hantu ini karena ingin meningkatkan jumlah partisipan dalam pemilu 2019. Hal ini berhasil, karena dibanding tahun 2014, jumlah pemilih naik sekitar 15 persen.

Baca juga: Saat Keunikan TPS Jakarta Selatan Dibahas Media Singapura

3. Superhero

Peristiwa unik lainnya saat Pemilu 2019 juga terjadi di TPS 10 Banjar Ubung, Kelurahan Sempidi, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

Warga sekitar menggunakan kostum superhero ketika mencoblos, salah satunya Gusti Ketut Arsa Wijaya.

Dilansir dari Antara, hal itu dilakukan untuk menarik minat masyarakat lain agar menggunakan hak pilihnya. Disebutkan, banyak orangtua mengajak anak mereka ke tempat pengambilan suara ini.

Gusti mengaku, tidak ada kesulitan berarti ketika dia melakukan proses pencoblosan.

KPPS menghias tempat pemungutan dengan patung-patung tokoh superhero lain, seperti Superman, Thor, Iron Man, Deadpool, Captain Marvel, Captain America, dan lainnya.

Baca selengkapnya: Warga Kenakan Kostum Pahlawan Super saat Mencoblos

Tidak hanya di Bali, kostum unik ini juga ditemukan di Surabaya. KPPS di TPS 05 Komplek Perumahan Pondok Benowo Indah di Surabaya juga memakai kostum superhero. Ada Batman, Superman, Capten America, hingga Spiderman.

Tak ayal, tidak hanya pemilih dewasa yang penasaran datang ke TPS tersebut, tapi anak-anak terpantau juga meramaikan TPS karena ingin melihat Super Hero.

Sebagian besar pemilih yang berkeluarga membawa anak-anaknya ke TPS tersebut. Iriandi, Ketua KPPS TPS.

Baca juga: TPS Unik Superhero di Surabaya Diserbu Pemilih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com