JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Kamis (18/4/2018) pagi, memimpin rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta.
Rapat membahas dua topik. Pertama, menindaklanjuti kebijakan Arab Saudi menambah kuota haji sebesar 10.000 orang kepada Indonesia.
Kedua, membahas rencana peningkatan investasi dan kerja sama ekonomi Saudi di Tanah Air.
"Keduanya saya kira, kita harus tindak lanjuti secepatnya," perintah Presiden Jokowi kepada sejumlah menteri yang hadir.
Baca juga: Cerita di Balik Jokowi Masuk Kakbah dan Tambahan 10.000 Kuota Haji...
Menteri Kabinet Kerja yang hadir, antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Hadir pula Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto serta Menteri BUMN Rini Soemarno.
Secara khusus, Presiden Jokowi menyoroti Saudi yang mempunyai niat menjadikan Indonesia sebagai negara kerja sama dalam bidang petrokomia dan petrochemical terbesar se-Asia Tenggara.
"Saya rasa, ini yang mungkin harus segera kita siapkan dan tindaklanjuti," ujar Jokowi.
Baca juga: Wapres Sebut Penambahan Kuota Haji Pangkas Masa Tunggu Jemaah
Diketahui, saat bertemu dengan Raja Saudi Salman bin Abdul Azis beserta putra mahkotanya, baru-baru ini, Jokowi membahas banyak hal bersama mereka.
Selain Saudi memastikan akan menambah kuota haji asal Indonesia dari 221.000 menjadi 231.000, salah satu topik pembicaraan adalah tentang rencana Saudi berinvestasi di Tanah Air.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, berdasarkan pertemuan itu, Saudi mengungkapkan keinginan untuk berinvestasi di Indonesia dalam jumlah besar.
"Putra mahkota juga menyampaikan ya, kemungkinan Arab Saudi investasi di Indonesia sebesar 6 milliar dollar Amerika Serikat," ujar Moeldoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.