Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Hasil Quick Count dengan Prediksi Litbang Kompas

Kompas.com - 18/04/2019, 10:02 WIB
Sandro Gatra

Editor

Berdasarkan data Litbang Kompas, penurunan elektabilitas Jokowi-Amin bisa disebabkan beberapa hal, seperti perubahan pandangan atas kinerja pemerintahan, berubahnya arah dukungan kalangan menengah atas, membesarnya pemilih yang ragu kepada kelompok bawah, dan persoalan militansi pendukung yang berpengaruh pada penguasaan wilayah.

Peluang Jokowi-Ma'ruf lebih besar

Meskipun selisih keterpilihan semakin sempit, analisis Litbang Kompas ketika itu menunjukkan bahwa posisi Jokowi-Amin diperkirakan masih cukup aman untuk memenangi pilpres.

Hasil ekstrapolasi elektabilitas menunjukkan peluang kemenangan Jokowi-Amin lebih besar ketimbang Prabowo-Sandi.

(baca: Peluang Jokowi Masih Dominan)

Dengan mengasumsikan kelompok yang belum memutuskan pilihan (undecided voters) akan terbagi secara proporsional menurut perolehan survei, potensi kemenangan Jokowi-Amin saat itu 56,8 persen, lebih tinggi daripada Prabowo-Sandi 43,2 persen.

Sesuai analisis Litbang Kompas saat itu, penurunan suara Jokowi-Amin hingga hari pemungutan suara masih mungkin terjadi.

Selama enam bulan, angka elektabilitas hasil ekstrapolasi menunjukkan penurunan 4,9 persen untuk Jokowi-Amin dan kenaikan 4,9 persen untuk Prabowo-Sandi.

Dengan kata lain, elektabilitas Jokowi-Amin turun 0,82 persen setiap bulan.

Kalau laju penurunan ini konstan, Litbang Kompas memprediksi, potensi akhir perolehan Jokowi-Amin akan berkurang menjadi 56 persen saat pemungutan suara.

Dengan margin of error 2,2 persen, perolehan suara Jokowi-Amin bisa berkisar 53,8-58,2 persen saat pilpres digelar.

Sebaliknya, perolehan Prabowo-Sandi menuju kisaran 41,8-46,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com