Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berserah pada Hari Pencoblosan Ala Ma'ruf Amin...

Kompas.com - 18/04/2019, 07:54 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemarin menjadi hari paling penting bagi dua pasang calon presiden dan wakil presiden 2019. Setelah berkampanye selama lebih dari setengah tahun, akhirnya hari pemungutan suara Pemilu 2019 digelar.

Namun bagi calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, tidak ada kegiatan khusus yang dia lakukan pada hari itu, Rabu (17/4/2019).

Pagi hari sebelum berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 051 di Koja, Tangjung Priok, Ma'ruf berolahraga terlebih dahulu di rumahnya.

Olahraga yang dia lakukan juga tidak berat melainkan hanya mengayuh sepeda statis saja. Pagi itu, Ma'ruf bersepeda dengan setelan baju koko dan sarungnya.

"Tetapi terkadang saya pakai celana training juga. Sekarang karena sudah mau berangkat saja," kata Ma'ruf.

Baca juga: Quick Count Charta Politika Data 97,9 Persen: Jokowi-Maruf 54,32 Persen, Prabowo-Sandiaga 45,68 Persen

Usai berolahraga singkat, dia langsung sarapan berdua dengan sang istri, Wury Estu Handayani. Keduanya berbincang santai sambil menikmati hidangan.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Maruf Amin sarapan bersama istri sebelum berangkat ke TPS di Koja, Rabu (17/4/2019). KOMPAS.com/JESSI CARINA Calon wakil presiden nomor urut 02 Maruf Amin sarapan bersama istri sebelum berangkat ke TPS di Koja, Rabu (17/4/2019).

Setelah itu, baru lah Ma'ruf dan Wury berangkat menuju TPS.

Ketika tiba di TPS, Ma'ruf sempat mampir ke kediamannya di Koja. Rumahnya itu berada tepat di depan TPS 051 tempat dia mencoblos. Beberapa menit kemudian Ma'ruf keluar rumah dan menuju meja pendaftaran di TPS itu.

Dia bersama Wury mengantre giliran bersama masyarakat lainnya. Setelah namanya dipanggil, dia langsung menggunakan hak suaranya dengan mencoblos di dalam bilik.

Baca juga: Hasil Quick Count Sementara 10 Lembaga untuk Pilpres 2019

Proses pencoblosan berlangsung sekitar 20 menit saja. Dia mengaku senang bisa mencoblos di dekat rumahnya sendiri. Apalagi bisa bertemu dengan para tetangganya lagi. Rumah di Koja itu memang tidak ditempati Ma'ruf Amin selama Pilpres 2019.

Dia memilih menempati rumah di pusat Jakarta untuk memudahkan mobilitas.

"Waduh nikmat sekali ya, mencoblos di tempat sendiri, mendapat dukungan dari masyarakat, semuanya menyambut gembira. Saya kira ini pencoblosan paling nikmat," kata dia.

Begitu selesai, dia kembali ke mobil untuk pulang ke rumah di Jalan Situbondo.

Di rumah, aktivitas Ma'ruf hanya menonton televisi. Dia menunggu hasil quick count di televisi bersama dengan keluarganya.

"Sekarang saya nonton TV sambil menunggu quick count nanti yang muncul pukul 15.00," ujar Ma'ruf.

Sekitar pukul 15.30 WIB dia kemudian berangkat ke Djakarta Theater untuk bergabung bersama calon presiden Joko Widodo dan ketua umum partai pendukung. Jokowi, Ma'ruf, dan para ketum parpol memantau bersama proses hitung cepat yang sedang berlangsung.

Berserah diri

Kegiatan yang dilakukan Ma'ruf sejak pagi pada hari pencoblosan tidak jauh berbeda dengan hari biasa. Bahkan, kata Ma'ruf, hari ini dia cenderung lebih santai. Sebab selama 7 bulan terakhir dia harus berkampanye keliling Indonesia dan jarang bisa beristirahat di rumah.

Namun pagi itu berbeda. Bahkan pada malam sebelumnya dia tidur cepat tanpa merasa beban.

"Kemarin tidur sore. Tetapi enggak ada yang dipikirkan, enggak ada beban, sekarng tinggal menunggu hasil saja," ujar Ma'ruf.

Ketika ditanya, Ma'ruf juga mengaku tidak menggelar doa bersama dengan para tokoh ulama. Dia hanya berdoa sendiri di akhir ibadahnya.

Menurut Ma'ruf, hari ini adalah waktunya berserah karena upaya untuk memenangkan Pemilihan Presiden 2019 sudah dilakukan.

"Apapun hasilnya kita terima dengan lapang dada. Mudah-mudahan hasilnya sesuai harapan," kata dia.

Tanpa selebrasi

Pukul 15.00 WIB, hasil hitung cepat mulai bermunculan. Hampir semua lembaga survei mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf daripada Prabowo-Sandiaga.

Komentar Ma'ruf soal hal ini hanya singkat saja.

"Ya sesuai, kami sih sudah menduga akan menang," ujar Ma'ruf ketika tiba di Djakarta Theater.

Namun tidak ada selebrasi berlebih yang dilakukan oleh Ma'ruf maupun Jokowi. Setelah itu Ma'ruf kembali ke rumahnya untuk beristirahat.

Malam harinya, para tamu mulai berdatangan ke rumah Ma'ruf. Dia menggelar pengajian di dalam rumah yang hanya dihadiri keluarga inti dan kerabat terdekat saja.

Acara pengajian itu menutup 17 April yang bersejarah bagi Ma'ruf. Selanjutnya dia akan menunggu hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) paling lama 22 Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com