JAKARTA, KOMPAS.com — Momen Pilpres 2014 ketika calon presiden Prabowo Subianto mengklaim kemenangan dan melakukan sujud syukur kembali terulang pada Pilpres 2019.
Seperti pengulangan atau deja vu, pada 2014 Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa melakukan sujud syukur seusai memantau hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei.
Ada empat lembaga survei yang saat itu memenangkan Prabowo-Hatta, yakni Jaringan Suara Indonesia (JSI), Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN), dan Indonesia Research Center (IRC).
Sementara hasil hitung cepat lembaga survei lain menunjukkan kemenangan untuk Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Namun, Prabowo hanya berpegang pada empat hasil hitung cepat yang memenangkannya dan mengenyampingkan hasil dari lembaga lain.
"Saudara-saudara sekalian, sebangsa setanah air, teman-teman media, kami dari Koalisi Merah Putih memantau dan mengumpulkan keterangan yang masuk dari quick count sejumlah lembaga survei dan dari lembaga survei yang kami gunakan sebagai acuan," kata Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014).
Baca juga: Klaim Menang, Prabowo Sujud Syukur Tanpa Sandiaga
"Kami bersyukur bahwa semua keterangan yang masuk menunjukkan bahwa kami, pasangan nomor urut satu, Prabowo-Hatta, mendapat dukungan dan mandat dari rakyat Indonesia," kata dia.
Setelah menyampaikan pernyataan, Prabowo melakukan sujud syukur di lantai semen pelataran rumah. Aksi itu diikuti oleh Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie, dan beberapa rekan koalisi lain selama sekitar 7 detik.
Sontak saja seisi rumah langsung riuh meneriakkan Allahu Akbar. Setelah itu, mereka juga menyanyikan yel-yel kemenangan Prabowo-Hatta.
Namun, hitung cepat empat lembaga survei yang dijadikan acuan oleh Prabowo itu ternyata salah. Hitungan resmi Komisi Pemilihan Umum menunjukkan pasangan Jokowi-JK sebagai peraih suara terbanyak Pemilu Presiden 2014.
Pasangan itu meraih kemenangan 70.997.85 suara (53,15 persen). Jumlah itu berselisih 8.421.389 suara dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang meraih 62.576.444 suara (46,85 persen).
De javu Pilpres 2019
Aksi sujud syukur kembali dilakukan oleh Prabowo di tempat yang sama pada Rabu (17/4/2019) malam. Kali ini jumpa pers dan aksi sujud syukur dilakukan di atas panggung merah yang ada di depan rumah di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru.
Namun, kali ini Prabowo tidak mengklaim kemenangannya berdasarkan hasil hitung cepat. Prabowo kali ini mengklaim kemenangan berdasarkan hasil hitungan manual atau real count yang dilakukan tim internalnya.
Prabowo mengklaim hitungan riil internal menunjukkan dirinya bersama calon wakil presiden Sandiaga Uno telah memperoleh suara sebesar 62 persen.
"Ini adalah hasil real count di posisi lebih dari 320.000 TPS," kata Prabowo disambut sorak sorai para pendukung yang hadir di lokasi.
Baca juga: Klaim Menang Pilpres, Prabowo Sujud Syukur
Ketua Umum Partai Gerindra itu meyakini angka kemenangan 62 persen ini tak akan banyak berubah karena berdasarkan penghitungan manual di 40 persen TPS. Ia pun lalu mengajak para pendukungnya sujud syukur atas kemenangan ini.
"Saya sebagai Muslim ingin menutup dengan mengumandangkan takbir dan sesudah itu sujud syukur," kata Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu pun lalu langsung sujud syukur di atas panggung selama sekitar 10 detik. Aksi itu diikuti oleh para pendukungnya.
Hasil quick count lembaga survei
Namun, klaim kemenangan Prabowo ini berbeda dari hasil quick count sejumlah lembaga survei. Hasil hitung cepat dari sepuluh lembaga survei menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan selisih sekitar 10 persen.
Hasil hitung cepat Litbang Kompas, misalnya, dengan sampel masuk 97 persen, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 54,52 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 45,48 persen.
Namun, hasil hitung cepat memang bukan hasil resmi. KPU akan melakukan rekapitulasi secara berjenjang untuk menetapkan pemenang Pilpres 2019.
Tanpa Sandiaga
Hal yang juga berbeda pada momen kali ini dibandingkan 2014 adalah ketidakhadiran cawapres. Lima tahun lalu Prabowo sujud syukur ditemani oleh cawapres Hatta Rajasa.
Namun, klaim kemenangan dan aksi sujud syukur kali ini tak diikuti oleh cawapres Sandiaga Uno. Padahal, Sandiaga ada di dalam rumah Prabowo.
Saat Prabowo dua kali menyampaikan keterangan kepada media, Sandiaga tidak ikut keluar dan mendampingi. Tak diketahui pasti alasan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memilih tetap berada di dalam rumah.
Salah satu tim Sandiaga, Yuga Aden, menyebut Sandiaga tak ikut keluar mendampingi Prabowo karena sedang sakit.
"Pak Sandiaga istirahat di dalam, lagi enggak enak badan. Dari sore sampai sekarang cegukan terus, sampai sekarang enggak putus-putus," kata Yuga.
Baca juga: Tersenyum dan Lambaikan Tangan, Sandiaga Tinggalkan Kediaman Prabowo
Namun, Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, menyampaikan keterangan berbeda. Menurut Ferdinand, Sandiaga dalam kondisi sehat. Hanya, ia sedang berdiskusi dengan tokoh, dari purnawirawan hingga ulama.
"Lagi diskusi dengan banyak tokoh, Bang Sandi sehat," kata Ferdinand.
Sandiaga baru keluar dari rumah Prabowo pukul 22.46 WIB. Saat itu, Prabowo sudah pulang lebih dulu ke rumahnya di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Sandiaga bersama sang istri, Nur Asia, pergi dengan menggunakan mobil Nissan X-Trail berwarna hitam. Dari dalam mobil, Sandiaga hanya melempar senyum dan melambaikan tangan kepada para pendukung yang masih menunggu.
Sandiaga tidak memberikan pernyataan apa pun kepada awak media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.