Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati, TPS Kebagusan dan Memori Kemenangan pada 2014

Kompas.com - 17/04/2019, 07:22 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri dijadwalkan akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu 2019 di tempat pemungutan suara (TPS) yang terletak di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

Informasi tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Menurut Hasto, Megawati akan mencoblos bersama keluarga.

Meski saat ini tinggal di rumah yang berada di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Presiden kelima RI itu selalu mengikuti pemungutan suara di dekat kediamannya yang lama di Kebagusan.

Lokasi TPS yang berada tepat di depan kediaman Mega tersebut memiliki nilai historis. Pada pilkada DKI Jakarta 2012, Mega menggunakan hak pilihnya di Kebagusan didampingi Joko Widodo yang saat itu masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung PDI Perjuangan dan Gerindra.

Baca juga: Ini Instruksi Ketum PDI-P Megawati Jelang Hari Pencoblosan

Kemenangan pun diraih. Jokowi bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Tradisi kemenangan berlanjut pada pemilihan presiden 2014. Saat itu, Megawati kembali didampingi Jokowi ketika memberikan hak pilih dalam pemilihan legislatif di TPS 35, Kebagusan, Jakarta Selatan, pada April 2014.

Jokowi bersama istrinya Iriana hadir di Kebagusan setelah memberikan hak suaranya di TPS 27, Menteng, Jakarta Pusat, pada pagi tadi.

Setelah beramah-tamah, rombongan keluarga Megawati langsung menuju TPS 35 yang lokasinya persis di depan rumah. Selain didampingi Jokowi, Megawati juga didampingi oleh putrinya Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Ketua Umum PKPI Sutiyoso, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, calon presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, calon wakil presiden Jusuf Kalla, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (duduk kiri-kanan) menggelar jumpa pers tentang hasil hitung cepat pemungutan suara Pemilu Presiden 2014 di Kebagusan, Jakarta, Rabu (9/7/2014).KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO Ketua Umum PKPI Sutiyoso, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, calon presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, calon wakil presiden Jusuf Kalla, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (duduk kiri-kanan) menggelar jumpa pers tentang hasil hitung cepat pemungutan suara Pemilu Presiden 2014 di Kebagusan, Jakarta, Rabu (9/7/2014).

Pada saat itu, pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam perolehan suara di tempat pemungutan suara.

Dari hasil penghitungan akhir di TPS itu, perolehan suara Jokowi-JK lebih banyak 61 suara dibanding perolehan suara Prabowo-Hatta. 

Keunggulan ternyata tak cuma di Kebagusan. Jokowi-Jusuf Kalla unggul secara perolehan suara nasional. Keduanya pun dilantik sebagai presiden dan wakil presiden.

Pada pemilu kali ini, rencananya para ketua umum parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin akan berkumpul di kediaman Mega di Kebagusan, untuk memantau hasil hitung cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com