Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Pemangku Kepentingan Diminta Maksimalkan Peran Jelang Pencoblosan

Kompas.com - 14/04/2019, 15:40 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Pemilu menyerukan pernyataan sikap jelang hari pencoblosan pada 17 April 2019, demi pemilu yang bersih dan damai.

Kontestasi Pemilu 2019 yang sudah memasuki masa tenang dinilai seharusnya menjadi momen bagi pemilih untuk memantapkan pemilihannya.

"Masa di mana pemilih mestinya bisa berkontemplasi optimal dalam memantapkan pilihan atas lima posisi yang akan dicoblosnya," ungkap anggota koalisi, Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Almas Sjafrina di Gado Gado Boplo, Jakarta Pusat, Minggu (14/4/2019).

Almas menuturkan, tahap pemungutan dan rekapitulasi suara menjadi ujian untuk menyelenggarakan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Apalagi, pesta demokrasi ini juga menjadi sorotan bagi dunia internasional.

Baca juga: Ini Promo Wisata di Ancol Taman Impian pada Hari Pencoblosan

Oleh karena itu, mereka meminta para pemangku kepentingan memaksimalkan perannya agar pemilu berjalan lancar.

"Sudah sewajarnya bagi seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memastikan pemungutan suara Pemilu Serentak 2019 bisa berjalan dengan berkualitas, inklusif, bersih, dan damai," ungkapnya.

"Kami meyakini, kesuksesan Pemilu Serentak 2019 bergantung pada peran banyak orang dan pihak," sambung dia.

Kelompok tersebut juga mengimbau para peserta tak melakukan pelanggaran selama masa tenang dan ikut menjaga kondusifitas.

Para pemilih juga diminta secara aktif mencari informasi perihal kandidat yang akan dipilih dan tata cara pencoblosan.

Semua pihak pun diimbau bersinergi untuk mencegah terjadinya praktik politik uang, penyebaran berita bohong dan hoaks, serta tindakan lain yang dapat menganggu independensi pemilih.

Baca juga: Jelang Pencoblosan, Jonan Minta PLN Monitor Pasokan Listrik Hingga ke TPS

Anggota dari koalisi tersebut terdiri dari Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD), Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Sosial (PSHK), Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif, ICW, Pusat Pemilihan Umum Akses (PPUA) Disabilitas, dan Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit).

Kemudian, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR), Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas, Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia, Electoral Support Project (ESP), dan Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI).

Kompas TV Jelang Pemilihan Umum 17 April mendatang, TNI-Polri menggelar apel bersama prajurit. Apel dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono. Ribuan prajurit TNI-Polri berkumpul di Kemayoran, Jakarta Pusat dalam apel bersama pengamanan jelang pemilu 17 April mendatang, Minggu (14/4). Hal ini sebagai bagian dari upaya TNI dan Polri dalam menjamin keamanan pemilu. Kapolda dan Pangdam menjamin keamanan masyarakat mulai dari rumah menuju ke TPS hingga selesai. Sebanyak 38 ribu prajurit gabungan disiapkan untuk berjaga di lebih dari 63 ribu TPS di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Masyarakat diminta untuk melangsungkan pemungutan suara dengan tertib tanpa mengkhawatirkan masalah keamanan pada saat pemungutan suara. #ApelPemilu #Pemilu2019 #TNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com