JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pencalonan anggota legislatif selalu identik dengan biaya mahal. Tak cuma untuk kampanye, dana ratusan hingga miliaran rupiah rela dikeluarkan demi menduduki kursi anggota dewan.
Namun, pencalonan berbiaya mahal itu rupanya tak selalu dilakukan. Tak sedikit juga caleg yang punya strategi dan kiat-kiat khusus untuk menghemat anggaran.
Salah satunya yang dilakukan Johan Budi Saptopribowo. Johan merupakan calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VII yang meliputi Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek.
Pada 19 Maret 2019, Kompas.com berkesempatan untuk mewawancarai Johan di kantornya yang terletak di Istana Negara. Saat ini, Johan merupakan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi.
Modal tak sampai Rp 1 miliar
Johan Budi menyadari bahwa pencalonan sebagai caleg membutuhkan dana. Namun, Johan secara jujur mengakui bahwa dana yang dimilikinya cukup terbatas, hanya di kisaran ratusan juta rupiah.
"Bukan berarti saya tidak punya persiapan uang. Waktu menyalonkan itu saya kan punya tabungan. Tapi ya tidak di angka miliaran, ya ratusan juta lah," ujar Johan kepada Kompas.com.
Johan mengaku tidak memiliki banyak agenda berkampanye. Biasanya, Johan berangkat menuju daerah pemilihan pada Jumat sore dan kembali ke Jakarta, pada Senin pagi.
Baca juga: Buka-bukaan Biaya Caleg demi Kursi di Senayan
Johan tidak menyebut angka pasti mengenai jumlah pengeluarannya. Namun, Johan merinci beberapa keperluan yang membutuhkan dana.
Misalnya, biaya transportasi pesawat, menyewa mobil dan pengemudi untuk bisa menjangkau tempat tinggal warga yang jauh di pedesaan.
Kemudian, Johan juga mengeluarkan biaya akomodasi dan penginapan. Selain itu, Johan mengeluarkan dana untuk menyediakan alat peraga kampanye berupa stiker, kalender, hingga kaus untuk dibagikan kepada warga.
Nebeng Jokowi
Untuk alat kampanye, Johan mengaku banyak dibantu dengan alat kampanye calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Misalnya, kaos dan spanduk bergambar Jokowi dan PDI Perjuangan.
"Apa yang dibantu oleh DPP PDI Perjuangan itu tidak melulu kaos saya, tapi kaosnya 01, Pak Jokowi. Juga kaos partai. Itu saya pakai juga ketika kampanye," kata Johan.
Baca juga: Cerita Caleg: Eva Sundari, Ingin Tutup Karier Politik di Pemilu 2019
Selain itu, Johan juga dibantu alat peraga kampanye oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut Johan, saat berkampanye dia selalu mengaitkan dengan capres Jokowi.