Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caleg: Hidayat Nur Wahid Habiskan Rp 1,6 Miliar untuk Pemilu 2019

Kompas.com - 13/04/2019, 18:03 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Untuk menghemat biaya, spanduk dan baliho yang dipasang kerap menggunakan bambu sebagai alat penyangga.

Baca juga: Cerita Caleg: Dijuluki Pembawa Hujan, Daniel Johan Sampai Diminta Padamkan Kebakaran Hutan

Prinsipnya, APK dipasang mewakil RT, RW, atau lingkungan yang meliputi daerah penilihan.

"Publik kan belum tentu bisa langsung mengasosiasikan apa yang mereka tahu tentang saya dikaitkan dengan Pemilu 2019. Mungkin mereka tahu, mereka mengenal saya, tapi kan mereka belum tentu tahu bahwa saya adalah dicalonkan kembali," kata Hidayat.

"Dan karenanya dicalonkan kembali harapannya adalah untuk didukung kembali. Baliho, spanduk, banner, leaflet dan sebagainya itu adalah untuk menjembatani antara asosiasi mereka terhadap saya dan asosiasi mereka terhadap saya sebagai calon anggota dewan," sambungnya.

Hidayat mengaku, APK yang ia pasang pernah dirusak oleh oknum tak dikenal. Tetapi, setelah ditelusuri, pihak yang merusak ini adalah suruhan dari partai politik tertentu.

"Seharusnya berkampanye itu ya fairplay saja, ini demokrasi bukan democrazy, harusnya fairplay saja kita berkompetisi dalam kepositifan. Harusnya kalau mereka ingin bertanding dalam bentuk baliho ya bikin aja baliho yang lebih bagus, lebih atraktif, tanpa kemudian harus merusak," ujar Hidayat.

Menanggung dana saksi untuk partai

Selain biaya kampanye lewat sosialisasi dan alat peraga, masih ada biaya lain yang dikeluarkan oleh Hidayat, yaitu dana saksi.

Kebijakan partai, caleg, utamanya petahana, memberikan dana ke partai. Dana tersebut dihimpun partai untuk kemudian dibagikan kembali ke para caleg untuk menyokong biaya saksi.

Namun demikian, Hidayat enggan menyebutkan nominal yang ia berikan ke PKS.

Baca juga: Cerita Caleg: Blusukan ke Pelosok Sulawesi, Badaruddin Tidur di Warung saat Kampanye

"Jadi secara prinsip saksi dikoordinasikan oleh partai, pembiayaannya partai membantu dan kemudian anggota DPR, terutama yang incumbent juga akan memberikan bantuannya untuk pembiayaan saksi-saksi," katanya.

Jika diakumulasikan, total dana yang Hidayat keluarkan selama masa kampanye adalah Rp 1,6 miliar. Jumlah ini terdiri dari pengeluaran untuk sosialisasi dan alat peraga.

Hidayat mengaku, biaya yang ia keluarkan di pemilu kali ini tak jauh berbeda dengan Pemilu 2019.

"Enggak signifikan, peningkatannya sangat sedikit. Karena kalau sekarang ini sebenarnya karena saya sangat terbantu dengan dapilnya sama (dengan Pemilu 2014)," kata Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com