“Bukan untuk mengejar profesi, kalau orang mengejar profesi disitu mengejar uang dia pasti pusing kalau enggak jadi. Kalau kita kalau kita kan di sini hanya ingin mewakafkan diri kita mewakafkan waktu kita ngapain pusing kalau misalkan Allah bilang kita belum mendapatkan posisi untuk menjadi pemimpin itu mungkin ke depannya lagi ya itu aja,” tuturnya.
Baca juga: Cerita Caleg: Blusukan ke Pelosok Sulawesi, Badaruddin Tidur di Warung saat Kampanye
Vasco mengatakan dirinya senang bertemu banyak orang. Saat bertemu masyarakat, ia menerima aspirasi dan masukan-masukan dari masyarakat yang beragam sehingga hal itu menjadi prioritasnya serta menambah wawasan untuk terus memperjuangkan keinginan rakyat.
Vasco mengatakan, banyak masyarakat yang menginginkan perubahan dari pemerintahan saat ini. beberapa masyarakat menyebutkan merindukan pemerintahan Soeharto karena ketika itu harga-harga sembako tidak mahal seperti yang terjadi saat ini.
“Masyarakat sampai saat ini sangat baik banyak sekali yang ingin perubahan belum lagi sampai saat ini kangen dengan enak e zaman Pak Harto pada zaman. Alhamdulillah pada zaman Pak Harto semua serba tenang serba nyaman harga-harga pokok murah efek positif yang pasti kita lihat bukannya negatifnya,” katanya.
Dukungan dari Keluarga
Vasco bercerita, langkahnya untuk terjun ke politik mucul sejak dirinya duduk di bangku kuliah di Universitas Indonesia jurusan Teknik Kimia tahun 2004. Saat itu, ia aktif dalam organisasi mahasiswa dan pernah mengikut aksi demo di depan Gedung DPR.
Namun, aksi demo yang dilakukan bersama mahasiswa lainnya tak mendapatkan resons dari DPR. Vasco mengatakan percuma melakukan aksi-aksi demo meskipun mengerahkan 1.000 orang. Oleh karena itu, ia bertekad untuk menjadi penampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui kontestasi Pemilu 2019.
"Itu tidak akan didengar oleh DPR sama gedung Senayan itu enggak masuk dalam publik itu, di situlah saya mulai bertekad sebenarnya bahwa saya harus ada di dalam situ agar betul-betul bisa menyampaikan aspirasi yang kita bawa, mahasiswa bawa, yang rakyat bawa sebenarnya itu awal mula Saya ingin terjun langsung di politik,” katanya.
Baca juga: Cerita Caleg: Menangis Saat Minta Restu Keluarga hingga Datangi 712 Titik
Ketua DPP Partai Berkarya ini menilai langkahnya untuk maju ke dunia politik didukung penuh oleh keluarganya. Ia mengatakan sebelum memutuskan menikah, keluarganya memahami passion-nya di dunia aktivis sehingga maju di Pemilu 2019 tidak terlalu menjadi beban.
“Jadi kalau sekarang saya sudah menikah istri juga tahu passion saya di dunia politik, passion saya di dunia aktivis mau enggak mau istri saya harus dukung lah,” ujarnya.
Selain keluarga, Vasco mengatakan beberapa teman-temannya juga memberikan dukungan. Ia mengatakan salah satu temannya juga membantunya menyusun titik-titik atau daerah yang memiliki suara signifikan kepada dirinya. Hal itu, menurutnya sangat membantu.
“Kalau kita membuat Alat Peraga Kampanye (APK) kita harus melihat titik-titik yang begitu strategis misalnya atau misalkan Billboard atau kita cetak kayak baju kaos itu kita bagikan kepada ada koordinator koordinator jadi kita efektifkanlah,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.