Menurut dia, jabatan strategis di TNI saat ini diisi oleh orang-orang yang bermasalah. Namun, ia tidak menyebut secara spesifik jabatan strategis apa yang dimaksud.
"Dan orang-orang yang bermasalah menempati jabatan-jabatan strategis," ujar Gatot.
Awalnya, Gatot mengatakan, sejak tak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, banyak perwira tinggi yang dicopot dari jabatannya.
Baca juga: Gatot Nurmantyo: Jabatan Strategis di TNI Diisi Orang-orang Bermasalah
Gatot mencontohkan pencopotan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap dari jabatan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (Kabais).
Padahal, ia menganggap Mayjen Ilyas memiliki peran penting dalam menumpas kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi tengah.
Tercatat, Mayjen Ilyas pernah menjadi Komandan Kolakops TNI Tinombala.
Selain itu, ia juga menyebut, pencopotan Direktur A Komandan Satuan Tugas Intelijen, Panglima Divisi Infantri I, Panglima Divisi Infantri II, dan Komandan Jenderal Kopassus.
"Begitu saya turun, semua yang terbaik dicabut. Kepala Badan Intelijen Strategis Mayjen TNI Ilyas, dia yang menyelesaikan Poso, justru dicopot sekarang tanpa jabatan," kata Gatot.
5. Sebanyak 68 nama di jajaran pemerintahan Prabowo
Setelah Dahlan dan Gatot berbicara, giliran Prabowo menyampaikan pidato kebangsaan.
Dalam pidato kebangsaan keempat kalinya itu, Prabowo memaparkan 68 nama yang ia sebut sebagai tim pakar.
Meski tak menyebut sebagai kandidat menteri atau pejabat di kabinet, Prabowo memastikan seluruh nama itu akan membantunya dalam pemerintahan.
"Jadi insya Allah, jika kami menerima mandat, kira-kira inilah yang akan membantu saya dalam pemerintahan," ujar Prabowo.
Sejumlah tokoh dan petinggi partai politik koalisi Indonesia Adil dan Makmur masuk dalam daftar yang dibacakan Prabowo.
Baca juga: Umumkan Calon Menteri, Prabowo Dinilai Pertimbangkan Faktor Elektoral Mereka
Ia juga membacakan beberapa nama yang memiliki latar belakang akademisi. Ada pula mantan pejabat negara di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Beberapa nama tersebut antara lain mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edy Purdijatno, dan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Ada pula mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, advokat senior Otto Hasibuan, dan Rocky Gerung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.