JAKARTA, KOMPAS.com - Founder dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengungkapkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersaing ketat untuk kelompok pemilih kelas menengah.
Hal ini berdasarkan survei Alvara pada 2-8 April 2019. Survei ini melibatkan 2.000 responden di 34 provinsi Indonesia.
"Keunggulan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin di kelas menengah tidak jauh dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," kata Hasanuddin dalam paparan survei di Hotel Oria, Jakarta, Jumat (12/4/2019).
Alvara Research Center mengklasifikasikan kelompok kelas menengah yang dimaksud dalam kategori B dan A2.
Baca juga: Survei Alvara: 6 Parpol Diprediksi Tak Lolos ke Parlemen
Kategori B adalah responden dengan rata-rata pengeluaran sehari-hari selama sebulan berkisar antara Rp 2.500.001-Rp 4.000.000.
Sedangkan kategori A2, responden dengan rata-rata pengeluaran sehari-hari selama sebulan sekitar Rp 4.000.001-Rp 6.000.000.
Pada kategori B, 49,5 persen responden memilih Jokowi-Ma'ruf dan 43,8 persen memilih Prabowo-Sandiaga. Sementara, 6,7 persen belum memutuskan.
Pada kategori A2, 49,7 persen responden memilih Jokowi-Ma'ruf dan 42,7 persen memilih Prabowo-Sandiaga. Sementara 7,7 persen belum memutuskan.
"Namun, elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno di masyarakat kelas menengah bawah terpaut cukup jauh dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin," ujar Hasanuddin.
Baca juga: Survei LSI: Jokowi-Maruf Ungguli Prabowo-Sandi di Segmen Pemilih Muslim
Hasanuddin menyebutkan, kelompok kelas menengah ke bawah dan seterusnya merupakan responden dengan rata-rata pengeluaran sehari-hari Rp 2.500.000 ke bawah.
Misalnya, di kategori C1 (rata-rata pengeluaran Rp 1.750.001-Rp 2.500.000), responden yang memilih Jokowi-Ma'ruf sebanyak 53,5 persen dan yang memilih Prabowo-Sandiaga sebesar Rp 35,9 persen. Yang belum memutuskan, 10,7 persen.