JAKARTA, KOMPAS.com - Di akun YouTube resminya, Presiden Joko Widodo mengunggah video animasi yang menceritakan perjalanan hidupnya.
"Saya Joko Widodo. Ini adalah kisah masa muda saya sewaktu memulai perjalanan hidup," tutur Jokowi sebagai pembuka video.
Jokowi lahir dan besar di Kota Solo, Jawa Tengah. Ia merupakan sulung dari empat bersaudara. Ketiga adiknya seluruhnya perempuan.
Keluarga Jokowi seperti keluarga pada umumnya. Orangtua bekerja keras supaya sekeluarga dapat hidup sejahtera.
Namun, orangtua Jokowi bukanlah berasal dari kalangan ningrat. Bukan pula dari kalangan borjuis.
"Bapak berjuang untuk keluarga dengan berdagang kayu dan bambu di pasar. Ibu sangat gigih membantu Bapak. Setelah selesai masak dan membereskan rumah, ia membantu ke lapak dagang Bapak," ujar Jokowi.
Baca juga: Survei SMRC: Jokowi-Maruf 56,8 Persen, Prabowo-Sandiaga 37 Persen
Pendapatan yang tidak menentu membuat Jokowi sekeluarga seringkali berpindah dari rumah kontrakan satu ke rumah kontrakan lain yang mampu dibayar oleh sang ayahanda.
Strategi itu digunakan demi mendapatkan selisih keuntungan sehingga anak-anak tetap bisa bersekolah. Jokowi sering diyakinkan bahwa sekolah mampu mengubah kehidupan.
"Perjuangan dan kerja keras Bapak sangat menginspirasi saya," ujar Jokowi.
Pernah iseng
Namanya anak kecil, Jokowi pernah berbuat nakal. Ia sering iseng memanggil pedagang makanan yang lewat di depan rumah.
Tukang siomay, bakso atau jajanan pasar ia panggil dan memakan seenaknya.
Sang ibunda hanya pasrah serta terpaksa membayar jajanan apa saja yang Jokowi sudah makan.
Suatu ketika, Jokowi salah memanggil. Ia pikir, pedagang yang ia panggil adalah pedagang jajanan pasar. Tidak tahunya pedagang arang.
"Ibu muncul sebelum saya sempat berlari. Ibu membeli dan langsung menyodorkan bungkusan berisi arang untuk saya makan sambil berkata, 'ayo makan, habisin ya. Kamu kan yang kepingin jajan'," kenang Jokowi.
Kebahagiaan Jokowi sekeluarga sempat terusik saat pemerintah daerah setempat memutuskan menggusur warga di bantaran kali.