Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caleg: Suka Duka Kampanye, Selalu Dianggap Banyak Uang oleh Konstituen

Kompas.com - 12/04/2019, 12:32 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kampanye Pemilu Legislatif 2019 sudah berjalan hampir 6 bulan. Setiap calon anggota legislatif memiliki cerita mengenai suka dukanya menjalani masa kampanye ini.

Tak terkecuali caleg dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah X Arsul Sani.

Dalam wawancara khusus bersama Kompas.com, Arsul mengungkapkan suka, duka, serta harapannya dalam pelaksanaan pileg pada masa yang akan datang.

Jadi terkenal dan sering dianggap banyak uang

Arsul memulainya dengan menceritakan duka yang dia alami selama kampanye. Dengan statusnya yang merupakan caleg petahana, masyarakat konstituennya sering menganggapnya memiliki banyak uang.

Baca juga: Cerita Caleg: Blusukan ke Pelosok Sulawesi, Badaruddin Tidur di Warung saat Kampanye

"Pada masyarakat kita itu masih banyak yang berpersepsi bahwa kalaau seorang caleg yang anggota dewan itu pasti banyak duitnya," ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Ekspektasi masyarakat terhadap caleg petahana menjadi tinggi. Khususnya, dalam hal bantuan secara finansial.

Arsul mengatakan, bantuan finansial yang dimaksud bukan politik uang serangan fajar.

Melainkan proposal pembangunan atau proyek tertentu yang sedang dibuat di kampung itu.

"Misalnya begitu kita datang, mereka mengajukan proposal, minta dibantu untuk perbaikan saluran air, pagar makam, tempat makam, tempat wudhu. Mereka berpikir wah ini anggota DPR kan pasti puluhan juta duitnya," kata dia.

Situasi ini menjadi dilematis. Jika Arsul tidak memberi sumbangan, maka akan diberi label pelit oleh konstituen sendiri.

Baca juga: Cerita Caleg: Jadi Jubir Prabowo-Sandi dan Gerindra, Andre Rosiade Dapat Efek Ekor Jas

Namun, tetap saja ada hal yang menyenangkan selama masa kampanye ini. Khususnya bagi Arsul yang selama masa kampanye Pileg 2019 ini juga aktif dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Dia menjadi begitu sering diwawancarai media berbagai platform, mulai dari media online hingga televisi. Popularitas dirinya pun meningkat.

Dia cukup kaget karena masyarakat bisa mengenalinya ketika bertemu di suatu tempat.

Di mana-mana ada orang ajak saya foto bersama. Mulai dari di stasiun Senen, Gambir atau ketika sholat di stasiun. Buat saya, saya suka karena berarti orang mengapresiasi apa yang saya lakukan," kata dia.

Hal ini kontras dengan kehidupannya dulu ketika belum masuk ke dunia politik.

Baca juga: Cerita Caleg: Choky Sitohang, dari Panggung Televisi Berlabuh ke Panggung Politik

Sebelum menjadi anggota DPR, Arsul merupakan seorang pengacara. Interaksi sosial yang dia lakukan ketika menjadi pengacara tidak sebanyak sekarang.

"Karena saya mantan profesional yang dulu kerja di dunia sepi, di ruangan, drafting kontrak bisa dari pagi sampai sore. Kalau di dunia politik ini kita banyak punya teman," ujar Arsul.

Harapan untuk pemilu

Jika terpilih pada Pileg 2019, Arsul ingin mengusulkan perubahan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup.

Dengan sistem itu, partai memiliki peranan lebih besar dalam menentukan kader yang dicalegkan.

Namun, Arsul setuju jika syarat-syarat tertentu harus diberlakukan.

Baca juga: Cerita Caleg: Menangis Saat Minta Restu Keluarga hingga Datangi 712 Titik

"Kan dulu kritik proporsional tertutup itu karena nomor urut berdasarkan ketua umum dan sekjen, bisa sewenang wenang. Ini harus kita cari rumusan agar sewenang-wenangnya tidak terjadi," ujar Arsul.

Arsul mengatakan, penempatan nomor urut harus dengab mendengar aspirasi dari seluruh kaden internal partai.

Penentuan nomor urut juga harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari tokoh masyarakat hingga media massa. Dengan demikian, proses penentuan nomor urut menjadi transparan.

"Itu salah satu contoh yang saya ingin ke depan kalau ada perubahan UU Pemilu, itu kita suarakan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com