"Ada banyak faktor yang dihitung. Mulai dari alutsista kita sendiri, strategi dan taktik apa yang digunakan, militansi rakyatnya, kondisi geografis dan masih banyak lagi," ujar Bernard.
"Kita ingat dulu kita menang lawan penjajah hanya dengan bambu runcing. Vietnam menang melawan AS karena jalur tikusnya. Yang seperti itu harus dihitung juga," lanjut dia.
Baca juga: Jokowi: TNI Nomor Satu di Asean, Jangan Ada yang Meremehkan
Di sisi lain, menurut Bernard, pembangunan pertahanan Indonesia saat ini seharusnya sudah tidak lagi didasarkan pada prediksi invasi fisik semata.
Menurut Bernard, yang paling krusial bagi Indonesia ke depan adalah potensi terjadinya perang asimetri.
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini pun dinilai telah memulai pembangunan pertahanan Indonesia demi menghadapi perang asimetri dengan baik.
Mulai dengan membentuk lembaga yang mengurusi siber hingga memperkuat intelijen di berbagai instansi.
Ia berharap Prabowo meluruskan pernyataannya itu. Jangan sampai, pernyataan itu membuat TNI aktif maupun yang sudah purnawirawan merasa sakit hati.
Jangan remehkan TNI
Jokowi sebelumnya menyebut, banyak unsur TNI yang memprotes pernyataan Prabowo.
Kepada Jokowi, mereka langsung mengoreksi pernyataan Prabowo itu dengan menunjukkan data indeks kekuatan militer yang dirilis Global Firepower (GFP) 2019.
Data itu menunjukkan, TNI saat ini adalah angkatan bersenjata yang kekuatannya nomor satu di Asia Tenggara.
Masih berdasarkan rilis yang sama, Jokowi juga menegaskan bahwa TNI adalah angkatan bersenjata nomor 5 terkuat di tingkat Asia.
Adapun di tingkat dunia, kekuatan TNI adalah peringkat 15.
"Ya kita bangga dengan itu. Artinya, jangan diremehkan TNI kita. Jangan dikecilkan TNI kita. TNI kita besar. Nomor satu di Asean. Nomor satu di Asean," tegas Jokowi lagi.
Adapun Prabowo sudah membantah jika dirinya disebut tidak percaya dengan TNI.
Prabowo mempertanyakan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia. Ia bertanya, berapa kapal selam yang dimiliki TNI, apa jenisnya dan bagaimana kemampuannya.
Prabowo juga bertanya berapa pesawat tempur yang dimiliki TNI dan berapa banyak peluru kendalinya.
"Kalau ada armada asing masuk ke luat kita, apa yang bisa kita buat," tanya Prabowo.
"Jadi bukan saya tidak percaya. Saya ini TNI, pak, saya pertaruhkan nyawa di TNI. Saya lebih TNI dari banyak TNI," tambah Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.