JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sugiono, mengomentari larangan yang muncul bagi paslonnya untuk berkampanye.
Sugiono pun mempertanyakan sistem demokrasi apa yang dianut negara ini, sementara paslonnya kesulitan untuk berkampanye.
"Katanya kita mau berdemokrasi? Demokrasi ngomong dibatasi. Sudah itu kampanye-kampanye dibatasi. Ini demokrasi seperti apa? Kita mau bener-bener demokrasi atau pura-pura demokrasi?," ungkap Sugiono di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).
Baca juga: Kampanye Prabowo di Simpang Lima Semarang Ditolak, Begini Penjelasannya...
Baru-baru ini, tim Prabowo-Sandiaga mengaku tidak diizinkan untuk menggelar kampanye akbar di Simpang Lima, Semarang.
Akhirnya, kampanye akbar terakhir Prabowo tersebut digelar di Lapangan Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019).
Larangan tersebut, katanya, dikarenakan peraturan pemda setempat.
Baca juga: Prabowo Subianto: Kami Mau Kampanye di Simpang Lima Katanya Enggak Boleh
Menurut Sugiono, kebebasan berbicara merupakan praktik dari sistem demokrasi. Apalagi, ia mengatakan bahwa kebebasan berbicara merupakan hak yang dilindungi secara konstitusional.
"Kalau kita mau demokrasi seharusnya dimana saja kita mau berbicara, karena itu adalah hak konstitusional, hak asasi setiap orang," katanya.
"Setiap warga negara Indonesia, dilindungi oleh UUD seharusnya enggak ada masalah dong? Kan seperti itu. Tapi kalau kenyataannya sepertu itu (terjadi larangan) ya kita nilai sendiri lah," sambung dia.
Baca juga: Fadli Zon Keluhkan Prabowo Dilarang Berkampanye di Simpang Lima
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan, kampanye di Kota Solo, Jawa Tengah, merupakan kampanye akbar terakhirnya.
Seharusnya, kampanye akbar terakhir Prabowo akan digelar di Semarang, Jawa Tengah. Akan tetapi, kata Prabowo, pihaknya tidak diizinkan untuk menggelar kampanye akbar di Simpang Lima, Semarang.
"Ini adalah kampanye terbuka yang terakhir. Tadinya kami mau kampanye di Semarang. Kami mau di Lapangan Simpang Lima tapi katanya enggak boleh," ujar Prabowo saat kampanye di Lapangan Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019).
Menurut Prabowo, pihaknya sempat meminta izin untuk memindahkan kampanye dari Simpang Lima ke sebuah Gedung Olah Raga (GOR). Namun, kembali tak mendapatkan izin.