Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Diizinkan Kampanye di Semarang, Ini Tanggapan BPN Prabowo-Sandi

Kompas.com - 11/04/2019, 06:45 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sugiono, mengomentari larangan yang muncul bagi paslonnya untuk berkampanye.

Sugiono pun mempertanyakan sistem demokrasi apa yang dianut negara ini, sementara paslonnya kesulitan untuk berkampanye.

"Katanya kita mau berdemokrasi? Demokrasi ngomong dibatasi. Sudah itu kampanye-kampanye dibatasi. Ini demokrasi seperti apa? Kita mau bener-bener demokrasi atau pura-pura demokrasi?," ungkap Sugiono di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).

Baca juga: Kampanye Prabowo di Simpang Lima Semarang Ditolak, Begini Penjelasannya...

Baru-baru ini, tim Prabowo-Sandiaga mengaku tidak diizinkan untuk menggelar kampanye akbar di Simpang Lima, Semarang.

Akhirnya, kampanye akbar terakhir Prabowo tersebut digelar di Lapangan Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019).

Larangan tersebut, katanya, dikarenakan peraturan pemda setempat.

Baca juga: Prabowo Subianto: Kami Mau Kampanye di Simpang Lima Katanya Enggak Boleh

 

Menurut Sugiono, kebebasan berbicara merupakan praktik dari sistem demokrasi. Apalagi, ia mengatakan bahwa kebebasan berbicara merupakan hak yang dilindungi secara konstitusional.

Direktur Kampanye BPN Prabowo-Sandiaga, Sugiono, saat konferensi pers di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Direktur Kampanye BPN Prabowo-Sandiaga, Sugiono, saat konferensi pers di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).

"Kalau kita mau demokrasi seharusnya dimana saja kita mau berbicara, karena itu adalah hak konstitusional, hak asasi setiap orang," katanya.

"Setiap warga negara Indonesia, dilindungi oleh UUD seharusnya enggak ada masalah dong? Kan seperti itu. Tapi kalau kenyataannya sepertu itu (terjadi larangan) ya kita nilai sendiri lah," sambung dia.

Baca juga: Fadli Zon Keluhkan Prabowo Dilarang Berkampanye di Simpang Lima

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan, kampanye di Kota Solo, Jawa Tengah, merupakan kampanye akbar terakhirnya.

Seharusnya, kampanye akbar terakhir Prabowo akan digelar di Semarang, Jawa Tengah. Akan tetapi, kata Prabowo, pihaknya tidak diizinkan untuk menggelar kampanye akbar di Simpang Lima, Semarang.

"Ini adalah kampanye terbuka yang terakhir. Tadinya kami mau kampanye di Semarang. Kami mau di Lapangan Simpang Lima tapi katanya enggak boleh," ujar Prabowo saat kampanye di Lapangan Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019).

Menurut Prabowo, pihaknya sempat meminta izin untuk memindahkan kampanye dari Simpang Lima ke sebuah Gedung Olah Raga (GOR). Namun, kembali tak mendapatkan izin.

Kompas TV Apel kebangsaan digelar di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/3) pagi. Apel yang diikuti tokoh masyarakat dan warga Jawa Tengah ini bertujuan mempererat persatuan bangsa. <br /> Apel kebangsaan diselenggarakan sejak pukul 7 pagi hingga pukul 12 siang. 4 panggung disediakan di sekitar Simpang Lima Kota Semarang, untuk menghibur masyarakat Jawa Tengah. Selain menampilkan grup band, deklarasi kebangsaan dipimpin Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, diikuti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga Jawa Tengah yang hadir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com