Novel tak berharap terlalu besar terhadap tim gabungan yang dibentuk Polri untuk mengusut kasusnya. Ia sebenarnya tetap menginginkan pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang independen di bawah kendali Presiden Joko Widodo.
"Oke lah ini baru dibentuk, kita akan menilai apakah tim ini bekerja dengan benar atau tidak. Indikatornya adalah bisa enggak ini diungkap dengan benar," kata Novel seusai menghadiri acara Mari Bergerak #SAVEKPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Baca juga: Novel Baswedan Pesimistis terhadap Tim Gabungan, Ini Kata Polri
Novel beralasan, upaya kepolisian sebelumnya dalam mengusut kasusnya juga belum maksimal. Jika tim gabungan ini hanya sekadar formalitas, akan menimbulkan kesan pemerintah tak peka dalam melindungi KPK dan seluruh jajarannya.
Novel menegaskan, persoalan teror terhadap pegawai dan pimpinan KPK bukan merupakan hal remeh. Teror seperti ini harus dilihat sebagai kejahatan serius.
Novel pun menginginkan tim gabungan bisa membongkar semua peristiwa teror yang dialami jajaran KPK lainnya.
Belakangan ini, tim gabungan bergerak ke sejumlah lokasi. Tanggal 18 Maret 2019, tim mendatangi Malang untuk melanjutkan proses penyelidikan.
Baca juga: 700 Hari Kasus Novel Belum Terungkap, Kerja Tim Gabungan Dipertanyakan
Salah satu anggota tim pakar, Nur Kholis mengatakan, ada berbagai tempat di Malang yang diduga terkait dengan teror terhadap Novel.
"Kami berkunjung ke berbagai tempat yang diduga ada kaitannya dengan peristiwa," kata Nur Kholis di Kota Malang, Rabu (20/3/2019).
Ada tiga tempat di Malang yang menjadi objek penyelidikan. Tempat itu dianggap berhubungan dengan keberadaan seseorang saat kejadian penyiraman berlangsung.
Baca juga: Teror Mata Novel Baswedan, Tim Gabungan Periksa Saksi dan 3 Tempat di Malang
"Tempat itu terkait dengan peristiwa penyiraman berdasarkan kepada berbagai pertimbangan," jelasnya.
Selain melakukan penyelidikan di tiga tempat, tim gabungan juga memeriksa beberapa saksi di Malang.
Pada tanggal 27 Maret 2019, tim bergerak ke sejumlah titik di Bekasi. Ada empat lokasi di Bekasi yang dinilai berhubungan dengan keberadaan seseorang terkait kasus ini.
Baca juga: Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan Diminta Sampaikan Hasil Kerja
Keempat lokasi yang diselidiki tim gabungan tersebut yakni, KFC Wisma Asri, Sausan Bridal Salon, Masjid Jami Nuurus Sa'adah, dan di daerah Babelan, Kabupaten Bekasi.
Tim gabungan juga memeriksa saksi di setiap lokasi yang didatangi di Bekasi.
Rabu 10 April 2019, tim diketahui bergerak ke wilayah Ambon. Ada tiga orang yang ditemui untuk dimintai keterangannya terkait kasus Novel.
Baca juga: Selidiki Kasus Novel Baswedan, Nur Kholis Sebut Tim Bekerja Independen
Nur Kholis mengatakan, kedatangan pihaknya ke Kota Ambon untuk melakukan uji alibi terkait kasus Novel. Tim juga mendalami setiap informasi yang didapat.
“Untuk pelaku sampai sekarang kami belum bisa petakan tapi kami masih mendalami keterangan orang-orang yang diduga ada hubungannya dengan orang yang diduga mengetahui peristiwa itu,” kata Nur Kholis di Bandara Pattimura Ambon, Rabu (10/4/2019).
Desakan agar kasus ini dituntaskan muncul dari berbagai elemen masyarakat sipil. Pada peringatan 700 hari kasus Novel beberapa waktu lalu, 180.000 orang menandatangani petisi di Change.org.
Baca juga: Tak Juga Selesai, Kasus Penyerangan Novel Baswedan Dibawa ke Ranah Internasional
Infografik: Jejak Kasus Penyerangan