MAUMERE, KOMPAS.com - Kegiatan kampanye terbuka menjelang pemilihan presiden, wakil presiden dan calon anggota legislatif, ternyata tak selalu harus dilakukan di lapangan terbuka dengan panggung raksasa dan dihadiri ribuan orang.
Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menjangkau masyarakat, bahkan di tempat-tempat yang sulit dijangkau. Salah satunya yang dilakukan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sekjen partai berlambang banteng itu berkampanye di Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: Bertemu Sekjen PDI-P, Masyarakat Adat Maumere Titip Pesan untuk Jokowi
Kegiatan pertama diawali dengan berkunjung ke kebun buah naga milik warga di Desa Umagera, Kecamatan Kewapante, Maumere. Kedatangan Hasto disambut warga dengan penyematan kain ikat khas Flores.
Sebelum memasuki kebun buah naga, Hasto dan sejumlah pengurus PDI Perjuangan disuguhkan makanan kecil berupa kue Lekun dan Moke, minuman khas dari pulau Flores yang terbuat dari tanaman siwalan dan enau.
Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi kebun buah naga. Bagi yang belum pernah melihat, sekilas tanaman buah naga mirip pohon kaktus. Namun, pohon buah naga memiliki batang yang cukup panjang.
Baca juga: Kampanye di Basis Pendukung, PDI-P Yakin Jokowi Kuasai 90 Persen Pemilih NTT
Tuti adalah salah satu warga yang menanam pohon buah naga. Menurut dia, awalnya kebun ditanami pohon jagung. Namun, karena kondisi tanah yang kering dan cuaca panas, tanaman jagung tidak mampu bertahan.
Akhirnya, Tuti menanam bibit pohon buah naga yang dibawa dari Makassar.
"Lahan ini cukup kritis, sehingga kami menadah air hujan untuk pengairan. Tanaman yang cocok adalah buah naga, karena tidak butuh banyak air," ujar Tuti.
Baca juga: Survei Voxpol: PDI-P Peringkat Pertama, Disusul Gerindra dan Golkar
Hasto mendapat kesempatan memetik langsung buah naga yang sudah matang. Ia pun memuji hasil pertanian yang dikembangkan sendiri oleh warga Sikka.
"Di desa ini ada ibu yang gigih menghjaukan lingkungan dengan menanam buah naga. Kami apresiasi Ibu Tuti yang menghijaukan lingkungan," ujar Hasto.
Kepada warga Desa Umagera, Hasto menjamin bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo akan terus mendukung upaya warga dalam bidang usaha apapun, termasuk pertanian. Hasto meyakinkan bahwa Jokowi peduli dengan rakyat kecil di berbagai pelosok Indonesia.
Kunjungan dalam rangka kampanye ini berlanjut ke Desa Geliting, Dusun Bajo, Kecamatan Kewapante di Kabupaten Sikka. Di sana, Hasto dan rombongan menemui kelompok pemberdayaan desa yang terdiri dari perempuan pengrajin dan pengusaha kecil.
Baca juga: Survei Charta Politika: PDI-P 25,3 Persen, Gerindra 16,2 Persen
Terdapat pengrajin ikat tenun yang menjadi salah satu budaya khas Flores. Kain tenun dari beragam motif, warna dan ukuran dibuat sedemikian rupa sebagai mata pencaharian.
Pembuatan kain tenun membutuhkan ketekunan dan kesabaran untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu, pengerjaan kain ikat membutuhkan waktu yang cukup lama karena dilakukan secara tradisional.
Selain itu, terdapat pengolahan minyak kelapa sebagai minyak goreng dan pengolahan kulit pisang dan nira sebagai salah satu minuman khas.
Para pengrajin dan pengusaha kecil tersebut sempat menitipkan harapan kepada Hasto dan PDI Perjuangan agar dana dari pemerintah untuk membangun desa dapat lebih ditingkatkan.
Tak cuma sebagai modal bahan baku, para pengusaha membutuhkan modal sebagai peningkatan produktivitas dan pemasaran yang lebih luas lagi.
Seperti kepada petani buah naga, Hasto pun menyampaikan hal yang sama kepada para pengrajin dari kelompok pemberdayaan desa. Menurut Hasto, Jokowi sangat tertarik pada pengembangan ekonomi kreatif, terutama di wilayah pariwisata.