Dikutip dari Tribunnews, saat menyambangi Pondok Pesantren Assadad, Sumenep, Prabowo terlihat menegur penonton yang berbicara saat dirinya berbicara.
"Kenapa kok, ada apa bicara sendiri-sendiri? Apa you aja yang mau bicara di sini? Kalau sakit, dibawa keluar,” kata Prabowo.
Para hadirin kebanyakan kiai, habib, dan tokoh masyarakat. Mereka meneriakkan kata lanjut, hingga Prabowo melanjutkan pidatonya.
Menanggapi hal ini, BPN memberikan penjelasan. Direktur Hukum dan Advokasi BPN Sufmi Dasco Ahmad menyebut Prabowo menggebrak meja karena merasa belum bisa berbuat sesuatu untuk negara ini.
"Emosi karena belum bisa berbuat banyak untuk bangsa dan negara karena belum bisa berjuang untuk rakyat," kata Dasco.
Baca juga: Menurut BPN, Ini Alasan Prabowo Emosional hingga Gebrak Podium Saat Kampanye
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Kesejahteraan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut emosi itu sebagai hal wajar. Tindakan Prabowo merupakan luapan kekesalan atas kondisi negara yang karut-marut saat ini.
Ia menganggap kekesalan tidak mungkin disampaikan dengan bahasa yang halus.
"Ya beliau sampaikan pasti dengan tegas dan keras. Orasi ya begitu, orator ya begitu," kata Hidayat, Selasa (9/4/2019).
Menurut dia, media hanya menyorot kejadian gebrak podium, tetapi tidak mengangkat ekspresi dan bagian orasi Prabowo yang lain.
"Kan yang diambil cuma berapi-apinya. Sementara beliau guyonan, beliau menyapa dengan sangat ramah, beliau menenteramkam massa untuk tidak anarkis, untuk tidak melakukan tindakan menyebar hoaks, kok enggak dijadikan bagian penting?" ujarnya.
Baca juga: HNW Sayangkan Penyerangan Terhadap Pendukung Prabowo di Yogya Tertutup Berita Aksi Gebrak
Sumber: Kompas.com (Haryanti Puspa Sari, Jessi Carina, Markus Yuwono)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.