Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais: Kita Kerap Dituduh Melakukan Upaya Deligitimasi KPU

Kompas.com - 09/04/2019, 18:49 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Amien Rais menyayangkan tuduhan bahwa pihaknya sedang melakukan upaya deligitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal ini dia sampaikan dalam acara diskusi tentang "DPT Bermasalah: Pemilu 2019 Berpotensi Chaos!" yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Acara itu dipenuhi tokoh dan masyarakat pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: TKN Sebut Upaya Delegitimasi KPU Kian Intens Jelang Pemilu 2019

"Ini adalah upaya kita terakhir untuk mengingatkan sebuah peristiwa besar yang kita masuki sembilan hari lagi. Tapi bahan-bahan pemilu dalam hal ini DPT, itu masih memuat data yang tidak wajar, dia invalid yang dia akan diekspos oleh Pak Agus maupun yang lainnya dan kita seringkali dituduh melakukan upaya delegitimasi KPU," ujar Amien.

Agus yang disebut Amien adalah orang yang memaparkan temuan BPN tentang 17,5 juta DPT tak wajar. Agus yang bicara setelah Amien, menjelaskan tentang daftar pemilih dengan tahun kelahiran yang janggal hingga jumlah anggota keluarga dalam satu KK.

Hal-hal yang dijelaskan Agus, kata Amien, sudah sering dibahas BPN Prabowo-Sandi. Mereka juga sudah menyampaikan temuan mengenai hal itu kepada KPU. Namun hingga hari ini KPU masih memproses laporan tersebut.

Sejumlah kejanggalan itu dipaparkan di hadapan masyarakat pendukung Prabowo-Sandi yang hadir dalam diskusi itu. Mereka mengenakan pin Prabowo-Sandiaga dan mengangkat poster-poster di ruang rapat. Poster itu bertuliskan "KPU Harus Hapus 17,5 Juta DPT Invalid".

Amien kemudian membantah telah mendeligitimasi KPU. Menurut dia sejumlah langkah yang ditempuhnya justru merupakan upaya untuk melegitimasi KPU.

"Supaya betul-betul bangsa ini itu merasa puas, bangga sekaligus juga bersyurkur bahwa kita makin tambah hari seharusnya makin fokus demokrasi kita. Bukan kebalikan semakin porak poranda dan makin menistakan kemungkinan yang sangat buruk pengembangan pilpres atau demokrasi kita di masa mendatang," kata Amien.

Baca juga: Al Ghazali hingga Amien Rais Akan Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Solo

Selain Amien, diskusi itu juga dihadiri tokoh lain seperti Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Wakil Ketua BPN Neno Warisman, dan juru kampanye BPN Marwan Batubara.

Amien juga mengungkapkan kecurigaannya kepada KPU. Menurut dia, masalah DPT ini bukan berasal dari luar KPU melainkan dari dalam.

"Jadi kalau dalam istilah bahasa Inggrisnya, intruder, bukan dari luar saya kira," kata dia.

Kompas TV Ratna Sarumpaet, terdakwa kasus penyebaran kabar bohong atau hoakskembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (9/4). Ratna Sarumpaet tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan didampingi putrinya, Atiqah Hasiholan. Dalam kasus ini, Ratna Sarumpaet didakwa membuat keonaran dengan menyebarkan kabar bohong penganiayaan. Dalam sidang pekan lalu, ketua dewan pengarah BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais, memberikan keterangan sebagai saksi di depan majelis hakim. Di persidangan hari ini, salah satu saksi yang diajukan jaksa adalah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. #SidangRatnaSarumpaet #RatnaSarumpaet #KasusHoaksRatna

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com