JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyayangkan aksi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menggebrak podium saat orasi di Stadion Kridosono, Yogyakarta, lebih menjadi sorotan.
Padahal, ada hal yang lebih penting untuk dipersoalkan yaitu penyerangan terhadap pendukung Prabowo usai menghadiri kampanye akbar di Stadion Kridosono.
"Jangan lupa yang tidak banyak disorot kemarin terjadi penyerbuan lho. Justru massa dari pendukung Prabowo jadi korban penyerbuan, penganiayaan," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: Pulang dari Kampanye Prabowo, Pemuda Ini Dicegat dan Ditembak Airsoft Gun
Prabowo memang menunjukan sikap emosionalnya dalam orasi di Yogyakarta kemarin. Namun, kata Hidayat, Prabowo tidak pernah menginstruksikan pendukungnya untuk melawan bentuk intimidasi.
"Itu seharusnya dijadikan satu paket pemahaman tentang Pak Prabowo di Yogya," kata dia.
Terkait kasus penyerangan ini, Hidayat meminta polisi bertindak cepat dan bersikap objektif. Dia berharap polisi tidak dengan cepat menyimpulkan penyerangan itu terjadi karena saling ejek saja.
Baca juga: Menurut BPN, Ini Alasan Prabowo Emosional hingga Gebrak Podium Saat Kampanye
Sebelumnya, salah satu peserta kampanye, Muklis (23), warga Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, mengalami luka di bahu kiri setelah ditembak airsoft gun oleh orang tidak dikenal.
Peristiwa ini terjadi saat Muklis melintas di Jalan Mataram, Kota Yogyakarta, usai mengikuti acara kampanye capres nomor urut 02, Prabowo Subianto di Stadion Kridosono.