Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ma'ruf, Keliru jika Jokowi Dianggap Hanya Pentingkan Infrastruktur

Kompas.com - 08/04/2019, 20:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin meyakinkan masyarakat bahwa capres petahana Joko Widodo tak hanya membangun infrastruktur di periode pertama pemerintahannya.

Ma'ruf mengatakan infrastruktur menjadi perhatian utama Jokowi lantaran penting untuk menghidupkan perekonomian. Namun, di sisi lain, Ma'ruf mengatakan Jokowi juga menaruh perhatian besar pada masalah kesejahteraan masyarakat.

"Infrastruktur enggak bisa dimakan katanya. Tapi dapat untuk cari makan. Betul tidak. Kalau tidak ada jalan, bagaimana angkut makanan. Betul tidak. Bagaimana membawa makanan dari satu daerah ke daerah yang lain. Membawa hasil produksi," ujar Ma'ruf kepada para pendukungnya di acara Majelis Taklim Berselawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).

"Untuk yang dimakan ada lagi, yang miskin-miskin. Dikasih apa? BPNT. Bantuan Pangan Non-Tunai. Ada enggak BPNT? Ada. Ada juga untuk yang miskin berobat. Betul? Dikasih Kartu Indonesia Sehat (KIS)," lanjut Ma'ruf.

Baca juga: Jokowi Senang Kubu Prabowo-Sandiaga Juga Narasikan Putihkan TPS, Ini Alasannya...

Karena itu, Ma'ruf menilai keliru bila Jokowi hanya disebut mengutamakan pembangunan infrastruktur. Sebab BPNT dan KIS telah menunjukkan besarnya perhatian Jokowi dalam menyejahterakan masyarakat.

Ma'ruf menambahkan, di era Jokowi jumlah masyarakat yang telah dibiayai pengobatannya lewat KIS sebesar 96 juta orang.

"Kalau yang mampu, bayar, iuran, tapi murah. Yang tidak mampu dibayarin. Ada 96 juta lebih yang dibayarin pemerintah. Katanya yang miskin cuma 25 juta? Kok ini 96 juta? Yang 96 juta itu ada yang miskin, ada yang sadikin, sakit sedikit jadi miskin," ujar Ma'ruf.

"Dia sebenarnya tidak miskin. Tapi kalau sakit sedikit, sakit jantung langsung miskin. Sakit paru-paru langsung miskin. Cuci darah langsung. Sekarang tidak perlu takut jadi sadikin karena ada Kartu Indonesia Sehat," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com