Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Sebut Banyak Masyarakat yang Belum Paham Pentingnya Pemilu

Kompas.com - 08/04/2019, 14:44 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan banyak masyarakat Indonesia yang belum paham mengenai pentingnya pemilu untuk kemajuan negara.

"Banyak orang yang mungkin belum paham bahwa ini (pemilu), momen yang sangat penting untuk kemajuan Indonesia ke depan karena memilih pemimpin itu tidak susah sebenarnya," ujar Wiranto saat berpidato di acara penyerahan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) kepada pelaku ekonomi kreatif di hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).

Wiranto menjelaskan, pemerintah sudah mengerahkan keamanan seketat mungkin agar pelaksanaan Pemilu 2019 yang diselenggarakan pada 17 April bisa berlangsung aman, lancar, dan sukses.

Ia menyebutkan lebih kurang 6.000 lebih prajurit polri maupun TNI yang bertugas dalam mengamankan pemilu.

Baca juga: Siap-siap, Ada Pesta Diskon di Pelaksanaan Pemilu 2019

Aparat penegak hukum, lanjutnya, juga fokus memberantas hoaks yang terjadi selama proses penyelenggaraan pemilu.

Diakui Wiranto, banyaknya hoaks yang menyatakan pemilu tidak berjalan dengan aman, munculnya kerusuhan, dan sebagainya membuat masyarakat takut untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

"Ada hoaks yang bilang pemilu tidak aman, akan ada kerusuhan, dan sebagainya. Tadi saya cek cukup banyak juga masyarakat yang akan pergi ke luar negeri saat pemilu karena adanya hoaks itu," ungkapnya kemudian.

Wiranto meyakini bahwa semakin dekat menuju pelaksanaan Pemilu 2019, keamanan akan semakin terkendali. Hal itu ditunjang oleh aparat keamanan dan penyelenggara pemilu yang siap menyukseskan pesta demokrasi tersebut.

"Mendekati hari pemilu akan makin aman dan lancar. Jadi, jangan bepergian ke luar negeri, gunakanlah hak suara dan jangan sampai golput. Pesan Pak Presiden jangan golput," ucapnya.

Baca juga: 17 Perkara Pelanggaran Pemilu di Sulsel, Mayoritas Terkait ASN

Kesuksesan pemilu, seperti diungkapkan Wiranto, bisa terlihat dari tingkat partisipasi masyarakatnya.

Jika tingkat partisipasi tinggi dan kesadaran masyarakat akan kemajuan bangsa juga besar, ia yakin tahun 2045 Indonesia akan masuk dalam empat besar negara pelaku ekonomi terbesar di dunia.

"Jangan kita set back lagi karena diramalkan di 2045 kita masuk empat besar negara pelaku ekonomi terbesar di dunia. Ini bisa dicapai kalau ada kesinambungan, lewat partisipasi pemilu. Saya yakin tujuan itu bisa tercapai," katanya.

Kompas TV Kekhawatiran akan adanya penurunan tingkat partisipasi publik untuk memberikan suaranya terus membayangi pelaksanaan Pemilu 2019, masih ada temuan banyak warga yang belum mendapatkan hak pilih kesulitan mengurus administrasi untuk bisa mendapatkan hak pilih. Terlebih setiap perlaksanaan pemilu ada kecenderungan penurunan tingkat partisipasi publik, apa penyebab turunnya partisipasi Pemilih ini dan apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan suara rakyat di Pemilu 2019 17 April nanti? KompasTV akan mengulasnya bersama komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin dan Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu KIPP Kaka Suminta. #Pemilu2019 #Pilpres2019 #Pemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com