JAKARTA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menunjukkan kebocoran anggaran yang kerap disampaikan dalam kampanyenya.
"Bocornya dimana? Kalau ketahuan bocornya tinggal nunjukin. Tinggal perintah kepada KPK. Kalau bocor enggak jelas, bocor dimana," ujar Ma'ruf di kediamannya, Menteng, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Ma'ruf menyatakan, bisa jadi yang dimaksud Prabowo bukan kebocoran anggaran, tetapi belum terserapnya anggaran dalam proses pembangunan.
Baca juga: TKN: Massa Prabowo-Sandiaga Tak Berkembang, Itu-itu Saja
Ma'ruf mengatakan, karena itu pemerintahan Joko Widodo terus mengejar penyerapan anggaran agar pembangunannya merata.
Ia menilai, Prabowo sengaja mengulang narasi kebocoran anggaran agar masyarakat percaya.
Padahal, menurut Ma'ruf, belum tentu kebocoran yang dimaksud Prabowo benar terjadi.
"Ya itu kan narasi yang tidak jelas, diulang-ulang supaya orang jadi percaya bahwa ada bocor. Kalau ditanya bocornya dimana Ente? Coba tunjukkan bocornya dimana. Kok tahu bocor darimana? Kenapa enggak dilaporkan kalau tahu ada bocor. Laporkan aja. Kan begitu kan," lanjut Ma'ruf.
Baca juga: Jokowi: Yang Mana Bocornya, Tunjukkan...
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku sering diejek oleh sejumlah elite karena menyebut kebocoran anggaran negara mencapai Rp 1.000 triliun.
Hal itu ia ungkapkan saat berpidato di acara silaturahim Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi Alumni, dan Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019) malam.
"Saya mengatakan kebocoran minimal Rp 1.000 triliun. Saya diejek, dihina. Memang ada sebagian elite yang kerjanya menghina dan mengejek," ujar Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.