Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum Gekira Bantah Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga Tak Inklusif

Kompas.com - 08/04/2019, 14:00 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) Fary Djemi Francis membantah pandangan yang menyebut kampanye akbar calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga tak inklusif dan mengedepankan politik identitas.

Sebaliknya, menurut dia kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di Gelora Bung Karno merepresentasikan Pancasila.

"Selama ini berita yang muncul hanya tentang shalat subuh berjamaah dan ceramah dari para ulama. Seolah kampanye Prabowo-Sandi menggunakan politik identitas dan hanya terbuka untuk keyakinan tertentu saja," ujar Fary melalui keterangan tertulis, Senin (8/4/2019).

Baca juga: Satu Peserta Jalan Sehat Bersama Prabowo-Sandi di Sukabumi Meninggal

Ketua Fraksi Partai Gerindra di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu mengatakan berbagai perwakilan suku, agama, dan profesi berkumpul dalam kampanye akbar itu.

Fary mengatakan ada doa lintas agama ketika kampanye akbar berlangsung. Pendukung Prabowo-Sandiaga yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha berkumpul untuk mendoakan pasangan nomor urut 02 itu.

"Mereka sama-sama memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Indonesia dijadikan negara damai, adil, dan makmur di bawah kepemimpinan Prabowo-Sandi," ujar dia.

Baca juga: TKN: Massa Prabowo-Sandiaga Tak Berkembang, Itu-itu Saja

Menurut Fary, apa yang terjadi dalam kampanye akbar itu membantah tudingan soal pro khilafah yang sering disematkan pada Prabowo. Fary mengatakan Prabowo-Sandiaha adalah nasionalis yang akan mengayomi semua keyakinan.

Sebelumnya, kampanye akbar Prabowo-Sandiaga disebut menggunakan politik identitas. Kekhawatiran ini juga disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menyetujui pesan SBY soal kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di Gelora Bung Karno.

Baca juga: Strategi Jokowi dan Prabowo di Babak Final

 

Menurut Ace, SBY ingin menyampaikan kampanye akbar Prabowo tak lazim karena menonjolkan politik identitas.

"Terlihat jelas kubu 02 ingin menonjolkan penggunaan politik identitas dengan memobilisasi sentimen pendukung. Kerangka aksinya jelas ingin mengulang sentimen gerakan 212, mulai dari salat subuh berjamaah, orasi politik yang dibungkus tausiah sampai dengan seruan membaca fatwa MUI," ujar Ace melalui keterangan tertulis, Senin.

Adapun, kampanye akbar Prabowo-Sandi kemarin dimulai sejak dini hari dengan pelaksanaan sholat subuh berjamaah. Kemudian kampanye juga diisi dentan tausiyah-tausiyah agama.

Kompas TV Kegiatan jalan sehat bersama warga diselenggarakan Roemah Djoeang Prabowo-Sandi di Lapangan Suryakencana, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Para pendukung capres 02 ini berkumpul dilapangan untuk mendengarkan orasi dari tim kampanye Prabowo-Sandi. Selain itu, hadir pula para calon legislatif dari partai pendukung untuk memeriahkan jalan sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com