Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berupaya Cegah Masyarakat ke Luar Negeri Saat Pencoblosan

Kompas.com - 08/04/2019, 13:39 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut pemerintah sudah melakukan upaya agar masyarakat tak bepergian ke luar negeri saat pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019.

"Sudah kita netralisir, banyak masyarakat yang batalkan pergi ke luar negeri," ujar Wiranto saat ditemui di hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).

Menurutnya, masyarakat yang memiliki rencana bepergian ke luar negeri saat pemilu beralasan karena banyaknya hoaks yang menyebarkan ketakutan adanya kericuhan setelah Pemilu.

Mereka yang rencana bepergian ke luar negeri, tutur Wiranto, jumlahnya tidak terlalu banyak. Kendati demikian, pemerintah terus mengupayakan agar tingkat partisipasi masyarakat tetap tinggi.

Baca juga: Wiranto: Kondisi Politik Memanas Jelang Pemilu itu Biasa

"Rasionya kecil jika dibandingkan 192 juta pemilih. Meskipun kecil, tapi harus kita cegah," ucapnya.

Pemerintah, lanjutnya, juga fokus memberikan penjelasan terkait hoaks yang merebak di masyarakat.

Salah satu caranya yaitu dengan menjerat pelaku hoaks yang mengancam kelancaran pemilu. Alhasil, banyak warga yang membatalkan berlibur ke luar negeri dan menggunakan hak pilihnya.

Baca juga: Siap-siap, Ada Pesta Diskon di Pelaksanaan Pemilu 2019

"Kita terus berikan penjelasan ke publik. Masyarakat yang mau bepergian ke luar negeri itu banyak yang termakan hoaks, alhasil mereka jadi takut. Klarifikasi terkait hoaks terus kita publikasikan dan banyak dari mereka batal pergi ke luar negeri," paparnya.

Wiranto meminta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya saat pelaksanaan pemilu. Dirinya pun menyayangkan jika masih ada masyarakat yang memilih golput.

"Gunakanlah hak pilih kalian. Jangan ada yang golput karena itu merugikan diri sendiri dan negara," tegasnya.

Kompas TV Kekhawatiran akan adanya penurunan tingkat partisipasi publik untuk memberikan suaranya terus membayangi pelaksanaan Pemilu 2019, masih ada temuan banyak warga yang belum mendapatkan hak pilih kesulitan mengurus administrasi untuk bisa mendapatkan hak pilih. Terlebih setiap perlaksanaan pemilu ada kecenderungan penurunan tingkat partisipasi publik, apa penyebab turunnya partisipasi Pemilih ini dan apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan suara rakyat di Pemilu 2019 17 April nanti? KompasTV akan mengulasnya bersama komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin dan Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu KIPP Kaka Suminta. #Pemilu2019 #Pilpres2019 #Pemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com