Terlepas dari semua kejadian yang terjadi beserta bumbu-bumbunya. Ada pesan yang tersampaikan dari dua kejadian di atas. Jokowi yang pulang kerja naik KRL, atau nenek yang tiba-tiba naik ke panggung kampanye memeluk dan mencium Prabowo, punya makna penting.
Jokowi yang sejak menjabat Wali Kota Solo, dikenal egaliter, dekat dengan masyarakat, tak bisa dielak. Dengan peristiwa KRL, kesan mengukuhkan posisi ini, kuat adanya.
Selama menjadi Presiden, gerak-geriknya dengan masyarakat terbatas, atas alasan keamanan sebagai orang nomor 1 di negeri ini.
Sementara Prabowo, sang mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), sulit pula dielakkan bahwa keseharian yang dikenal bergaya militer, berapi-api, namun luluh melihat masyarakat yang lemah, layaknya nenek Irah.
Peristiwanya bisa jadi disengaja atau bahkan tak disengaja, tak penting! Tapi efek dari tersebarnya video yang sarat makna ini, menjadi kekuatan bagi para kandidat yang bermakna pesan mendalam di alam bawah sadar para pemilih.
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.