Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu: Masa Depan Indonesia Jangan Diganti dengan Uang Rp 100.000

Kompas.com - 07/04/2019, 14:05 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan mengimbau masyarakat menjadi pemilih yang berdaulat, cerdas, dan rasional di Pemilu 2019. Ia mengatakan, masyarakat harus menghindari politik uang seperti menerima uang senilai Rp 100.000-Rp 500.000 hanya untuk memilih politisi atau parpol di Pemilu 2019.

"Kalau hanya dibayar misalnya Rp 100.000-Rp 500.000, itu kalau dihitung tidak lebih di bawahnya harga permen. Maka apakah masa depan kita akan diganti yang Rp 100.000?" kata Abhan dalam acara Pemilu Run 2019 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Abhan mengatakan, Bawaslu, KPU dan KPK berupaya mendorong masyarakat untuk menolak politik uang. Menolak politik uang harus dimulai dari masyarakat sebagai pemilih di Pemilu 2019.

Baca juga: Berantas Politik Uang Jadi Tantangan Pasca Pemilu 2019

"Harus ada berani tolak politik uang. Ini harus dimulai pemilih. Kalau pemilih berani, maka Insya Allah Pemilu ini jujur, bisa bersih," ujarnya.

Abhan menambahkan, di masa tenang sebelum hari pencoblosan, pihaknya akan melakukan pengawasan. Sebab, dalam 3 hari masa tenang berpotensi terjadi politik uang.

"Maka kami Bawaslu akan begerakan patroli politik uang, mengkampanyekan gerakan tolak politik uang," katanya.

Selanjutnya, Abhan menegaskan, penyelenggara Pemilu bersama KPK berkomitmen untuk mewujudkan Pemilu yang jujur dan mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya baik itu untuk Pilpres dan Pileg.

"Penyelanggara tentunya bersama KPK komitmen untuk bagaimana mewujudkan pemilu yang jujur. Diawali mendorong warga negara Indonesia yang punya hak pilih agar menggunakan hak pilihnya sebaik-baiknya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com