Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Minta ASN Ikut Perangi "Racun" Demokrasi Jelang Pemilu

Kompas.com - 05/04/2019, 09:46 WIB
Devina Halim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengadakan apel dalam rangka menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Apel tersebut merupakan yang ketiga dan terakhir kalinya diselenggarakan mengingat masa tenang sudah semakin dekat, pada 14-16 April 2019.

Acara tersebut dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dari kedua institusi tersebut.

"Kemendagri dan BNPP ingin mendukung suksesnya pelaksanaan pemilu serentak 17 April 2019 dengan demokratis," kata Tjahjo di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019) pagi.

Selain itu, mereka juga menyerukan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya di hari pencoblosan pada 17 April 2019.

Melalui apel tersebut, kata Tjahjo, mereka ingin mengajak publik menjaga persatuan bangsa agar tidak dirusak oleh pagelaran pemilu ini.

"Boleh beda sikap, boleh beda pilihan, boleh beda dukungan, tetapi tunjukkan sebagai warga negara Indonesia yang ingin bersatu, negara Indonesia yang berkekeluargaan supaya pelaksanaan pileg, Pilpres ini berjalan lancar dan bagus," ujarnya.

Tjahjo juga mengajak para ASN memerangi racun demokrasi, yakni berita bohong atau hoaks, kampanye yang berujar kebencian, dan politik uang.

Pada acara tersebut, Tjahjo memimpin para ASN untuk membacakan ikrar demi menyukseskan pemilu.

Berikut ikrar yang dibacakan Tjahjo dan diikuti para ASN:

"Ikrar keluarga besar Kemendagri dan BNPP.

Satu, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP ikut bertanggung jawab untuk suksesnya pemilihan umum langsung dan serentak tanggal 17 April tahun 2019.

Dua, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, punya tekad menjaga demokrasi demi terwujudnya, suksesnya, pemilihan umum serentak tahun 2019.

Tiga, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, mengajak kepada seluruh warga negara Republik Indonesia untuk hadir menggunakan hak pilihnya di TPS pada tanggal 17 April tahun 2019, sebagai wujud tanggung jawab sebagai warga negara yang punya hak konstitusional untuk memberikan dukungan dan tingkat partisipasi masyarakat untuk suksesnya pemilu serentak tahun 2019.

Empat, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, mengajak seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih untuk tidak golput, mengajak keluarga, lingkungan, mengorganisir, menggerakkan seluruh masyarakat Indonesia yang punya hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Lima, kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, menjunjung tinggi kegotongroyongan, persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia untuk mewujudkan pemilu serentak tahun 2019 yang harus sukses dan mengedepankan kampanye yang adu program, adu konsep, adu gagasan, untuk didapatkan pemimpin yang amanah, memimpin bangsa dan negara Republik Indonesia, serta mengecam adanya kampanye yang berujar kebencian, kampanye yang bersifat SARA, kampanye yang bersifat fitnah, kampanye yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta melawan adanya politik uang.

Demikian lima ikrar kami keluarga besar Kemendagri dan BNPP, kami sampaikan dengan penuh rasa tanggung jawab dengan keikutsertaan kita, keluarga besar Kemendagri dan BNPP, untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga demokrasi dalam pemilu serentak, serta kami akan hadir ke TPS menggunakan hak pilih kami sebagai warga negara yang bertanggung jawwb sesuai dengan pilihan kami, hati nurani kami, memilih pemimpin yang amanah, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan kepada pimpinan dan seluruh bangsa Indonesia dalam rangka menyelenggarakan pesta demokrasi, konsolidasi demokrasi, pemilu serentak 17 April tahun 2019."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com