KOMPAS.com – Sebuah potongan video lama yang berisi Ma’ruf Amin bicara soal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendadak ramai dibicarakan di media sosial.
Dalam video berdurasi 28 detik itu, Ma'ruf yang kini menjadi calon wakil presiden nomor urut 02 berbincang dengan beberapa orang, salah satunya Ustaz Yusuf Mansyur. Di sana, Ma’ruf menyebut Ahok sebagai selama ini menjadi sumber konflik yang harus diatasi.
Video ini diduga diambil saat musim Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu, Ahok tengah menghadapi kasus dugaan penistaan agama, karena pidatonya di salah satu kunjungan kerja di Kepulauan Seribu.
Saat itu, Ma’ruf yang masih menjabat ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) meneken sebuah pernyataan MUI terkait kasus ini. MUI mengategorikan apa yang dilakukan Ahok sebagai penghinaan Al Quran. Fatwa ini dikeluarkan di tengah masa kampanye Pilkada DKI Jakarta.
Saat kasus Ahok memasuki ranah pengadilan, Ma’ruf sempat menjadi salah satu saksi yang memberatkan dakwaan terhadap Ahok.
Di video lainnya, mantan Ketua MUI ini juga pernah menyebut nama Ahok dalam pidatonya di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Jawa Tengah, 26 Maret 2019.
Ia mengatakan, Ahok tidak akan bisa menggantikan posisinya sebagai wakil presiden, jika sesuatu terjadi padanya atau Jokowi. Sebab, Ahok pernah tersandung kasus hukum hingga dipenjara.
Baca juga: Maruf Amin: Ahok Sudah Kena Hukuman, Masa Jadi Wakil Presiden
Kedua video ini banyak menjadi perbincangan di media sosial hingga akhirnya Ma’ruf memberikan klarifikasinya, khususnya terhadap video pertama.
Di sela-sela rangkaian kampanyenya di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019), Ma’ruf Amin menyebut video itu hanya potongan dan tidak utuh. Sebab, menurut dia, makna dari percakapan dalam video itu tidak dapat dipahami secara utuh, bahkan cenderung bergeser.
“Ya saya kira videonya enggak utuh. Kalau utuh kan tahu orang-orang (apa makna sesungguhnya)," kata Ma’ruf.
Menurut Ma’ruf, potongan video yang tersebar dilatarbelakangi adanya kunjungan pemuka agama yang mengajaknya untuk mendukung Anies Baswedan maju dalam pemilihan presiden menjadi pesaing Jokowi.
Baca juga: Klarifikasi Maruf Amin soal Videonya yang Menyebut Ahok Sumber Konflik
Ajakan itu muncul karena Anies di luar dugaan bisa mengalahkan sosok Ahok yang dinilai kuat sebagai pesaingnya dalam Pilkada DKI Jakarta.
Namun, ia menolak ajakan itu. Menurut Ma'ruf, sosok Jokowi tidak seperti Ahok, sehingga ia lebih memilih untuk mendukung Jokowi.
"Saya tak setuju, saya bilang, kalau Ahok itu, saya waktu itu menggunakan istilah itu apa namanya, sumber konflik, terjadi konflik itu karena Ahok. Oleh karena itu, tentu Ahok ya kita harus cegah. Kalau dia terus (jadi Gubernur), menjadi konflik, akan (terus) bangsa ini berkonflik," kata Ma'ruf.
Ma'ruf lantas mengatakan para pemuka agama yang mengajaknya mendukung Anies, saat ini ada di barisan pendukung nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Baca juga: Beredar Video Sumber Konflik, Maruf Tak Takut Ditinggal Pendukung Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.