Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bagaimana jika Kebutuhan Disabilitas dalam TPS Tak Mendukung?"

Kompas.com - 04/04/2019, 17:25 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu penyandang disabilitas, Sugiyanur khawatir Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak memuaskan penyandang disabilitas saat pencoblosan di tempat pemungutan suara atau TPS.

Hal ini disampaikannya dalam sosialisasi yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo bersama relawan demokrasi disabilitas yang diadakan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) pada Rabu (3/4/2019).

"Bagaimana jika kami (penyandang disabilitas) datang ke TPS, kebutuhan disabilitas dalam TPS tidak disertai fasilitas yang mendukung," ujar Sugiyanur atau akrab disapa Sugi kepada Kompas.com pada Rabu (3/4/2019).

"Kalian merasakan sendiri pemahaman aksesibilitas di tingkat bawah, rata-rata mereka (petugas KPU) menganggap aksesibilitas itu merupakan tindakan kami yang masih kesulitan untuk berdiri, jadi masih dibantu," ujar Sugi.

Baca juga: Cerita Suka Duka Penyandang Disabilitas Jadi Pelipat Surat Suara Pemilu

Ia juga menyampaikan bahwa aksesibilitas yang diinginkan bukan berarti memanjakan penyandang disabilitas. Sugi tidak ingin petugas menganggap penyandang disabilitas seolah-olah tidak berdaya sama sekali secara fisik.

"Padahal kami mampu produktif. Kalau ada TPS yang fasilitasnya tidak lengkap, nanti saya foto dan lapor ke siapa?" kata dia.

Menanggapi hal tersebut, anggota KPU Solo, Puji Kusmarti mengungkapkan bahwa jika fasilitas TPS ada yang tidak memuaskan bagi penyandang disabilitas, sebaiknya penyandang melapor kepada petugas KPU yang berjaga di TPS tersebut.

"Sebaiknya tidak perlu difoto, kalau ada yang dibutuhkan bisa disampaikan kepada kami," ujar Puji saat ditemui Kompas.com pada Rabu (3/4/2019).

Baca juga: Penyandang Tunanetra Harap Ada Audiobook untuk Kenali Kandidat dalam Pemilu

Kemudian, Puji juga mengungkapkan, jika penyandang disabilitas ada kesulitan di TPS maka petugas KPU atau pendamping akan membantu agar penyandang disabilitas bisa melakukan pencoblosan dengan benar.

Namun, apabila penyandang disabilitas tidak mempercayai pendamping yang disediakan di TPS, maka penyandang tersebut bisa meminta bantuan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk memastikan tidak ada kegaduhan dalam bilik.

Adapun persiapan-persiapan lain seperti simulasi pemilu juga direncanakan KPU akan digelar di beberapa tempat agar tata cara pencoblosan bisa dilakukan dengan benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com