Tak mau ketinggalan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga juga memiliki aplikasi khusus yang dapat digunakan untuk mengawal suara hasil pemilu 17 April nanti.
Aplikasi ini berbasis native mobile dan bernama "Rekat Indonesia". Ini memudahkan untuk segenap relawan atau masyarakat yang ingin berpartisipasi mengawal suara dalam pemilu tanpa batasan wilayah geografis dan ketersediaan jaringan.
"Aplikasi ini untuk mengawal dan mengawasi suara pasangan capres-cawapres 02 di TPS, sehingga para relawan dari berbagai elemen pendukung telah membentuk Relawan Kawal TPS Indonesia disingkat Rekat Indonesia," kata Koordinator Rekat Indonesia Tanty Widanarni.
"Kemenangan harus dirancang, karena aplikasi Rekat Indonesia sekaligus memiliki tiga fungsi, yaitu menggalang relawan, mengawal penghitungan, dan menjadi bukti digital yang valid bagi suara Prabowo-Sandi," ujar dia.
Baca juga: Relawan Prabowo-Sandi Luncurkan Aplikasi untuk Pantau Perolehan Suara di TPS
Selain aplikasi "Rekat Indonesia", Tim BPN juga memiliki aplikasi lain yang juga dapat dimanfaatkan untuk mengawal pemilu. Aplikasi itu bernama "Relawan Adil Makmur" yang dapat diunduh baik di Android, iOS, dan sistem operasi lainnya.
Direktur Saksi BPN Prasetyo Hadi menyebut aplikasi ini sebagai satu upaya mengawal suara dengan melibatkan relawan dengan teknologi.
"Dengan cara ini, semua masyarakat pengguna smartphone dapat menjadi saksi di TPS masing-masing. Ini pula merupakan semangat rakyat dalam gotong-royong menjaga TPS," kata Prasetyo.
Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Luncurkan Aplikasi Kawal Suara Pemilu 2019
Pentingnya pengawalan
Anggota Bawaslu Mochammad Afiffudin menyebutkan, pengawalan terhadap pemilu penting dilakukan agar pemilu memiliki kredibilitas transparansi yang tinggi, sehingga hasil akhirnya minim perdebatan juga gugatan.
"Pengawasan adalah kunci mengurangi keraguan orang atas hasil pemilu dan juga kunci untuk meyakinkan agar tidak ada protes hasil pemilu dengan pegawasan yang kuat," ujar Afif.
Sementara itu, Kawalpemilu.org melalui situsnya menyebut pemilu di Indonesia sudah cukup transparan, namun dengan adanya pengawasan yang dilakukan secara mandiri dan independen oleh segenap lapisan masyarakat, membuat Pemilu 2019 jauh lebih transparan.
"Pemilu Indonesia sudah jadi contoh dunia dengan inisiatif open data KPU. Dengan kita bergotong-royong, kita bisa membuat Pemilu 2019 ini menjadi jauh lebih transparan lagi!" bunyi kalimat penutup dalam situs.
Mari bergotong-royong mengawal jalannya Pemilu 2019 agar tercipta hasil yang sesuai dengan suara rakyat di lapangan. Katakan, tidak ada celah diberikan untuk kecurangan, tidak ada ruang disediakan untuk pelanggaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.