Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Beda Pilihan Tak Harus Membuat Kita Bermusuhan

Kompas.com - 03/04/2019, 10:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengingatkan masyarakat agar tak saling bermusuhan meskipun berbeda pilihan di pemilu. Ia menilai, perbedaan pilihan politik dalam pemilu merupakan hal wajar.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tak terprovokasi dengan hoaks yang dapat memecah belah bangsa.

Baca juga: Maruf Amin Berharap Menang dengan Selisih Minimal 20 Persen

"Jangan terprovokasi oleh hoaks. Jangan karena Pilpres membuat bangsa jadi terpecah. Berbeda pilihan tidak harus kita kemudian bermusuhan. Tetap kita menjaga keutuhan bangsa. Saya kira itu prinsip-prinsip yang harus kami sampaikan," ujar Ma'ruf, saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2019).

Karena itu, dalam berkampanye, ia selalu mengedepankan fakta-fakta agar masyarakat tak termakan dengan hoaks.

Fakta-fakta yang kerap ia sampaikan ialah sejumlah keberhasilan capres petahana Joko Widodo dengan berbagai programnya.

Baca juga: Maruf Amin Optimistis Raup Suara hingga 70 Persen di NTB

Hal tersebut selalu ia sampaikan saat berkampanye, terutama di Jawa Barat, yang menjadi basis pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Jadi, memang Jabar harus lebih. Tentu kami ingin sampaikan bahwa pemerintahan Jokowi itu sudah berbuat banyak untuk rakyat. Contohnya macam-macam itu (programnya)," ujar Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu.

Kompas TV Selasa (2/4) sore, Ma’ruf Amin hadir di lapangan nasional Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Ma’ruf hadir untuk menyapa pendukungnya sekaligus bertemu dengan tuan guru se-Pulau Lombok, yang mendeklarasikan mendukung capres-cawapres nomor urut 01. Para tuan guru yang mendeklarasikan dukungannya, berasal dari sejumlah organisasi, seperti Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Turut hadir mendampingi Ma’ruf Amin, yakni Tuan Guru Bajang Zainul Majdi. #TuanGuru #MarufAmin #KampanyeMarufAmin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com