JAKARTA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengharapkan kemenangan dengan selisih minimal 20 persen dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Ma'ruf menanggapi survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) yang dirilis Selasa (2/4/2019).
Sebab, berdasarkan sejumlah lembaga survei, selisih elektabilitas antara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Sandiaga trennya berkisar antara 18-22 persen. Karena itu, Ma'ruf mencanangkan target selisih kemenangan sebesar 20 persen.
Baca juga: Rabu Hari Ini, Maruf Amin Hadiri Pengajian Isra Miraj di Sukabumi
"Ya, saya kira memang pada umumnya (lembaga survei) memposisikan seperti itu. 20 persen, antara 18, 20, 21, 22 persen. Sekitar itu. Tapi rata-rata 20 persen. Mudah-mudahan pelaksanaannya nanti tidak kurang dari itu. Kami harapkan demikian, ya minimal 20 persen itu," ujar Ma'ruf saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2019).
Ma'ruf mengatakan meskipun sudah unggul dengan selisih yang relatif besar, elektabilitasnya dan capres petahana Joko Widodo masih harus ditingkatkan.
Baca juga: Maruf Amin Optimistis Raup Suara hingga 70 Persen di NTB
Ketua nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) menambahkan, peningkatan elektabilitas terutama harus dilakukan di daerah-daerah seperti Jawa Barat dan Banten.
"Akan terus (ditingkatkan). Terutama Jabar, Banten. Daerah-daerah seperti NTB kan sudah. Madura juga kan sudah kondusif. Bagus lah. Di Madura sekarang gerakan makin masif, untuk 01 makin bagus," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan survei LSI, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 56,8 persen hingga 63,2 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 36,8 persen hingga 43,2 persen.