Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2019, 20:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, hasil survei Indo Barometer dan Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sulit mengejar ketertinggalan.

"Sisa waktu 15 hari ini terlihat sulit bagi kubu 02 untuk mengejar ketertinggalan selisih yang sangat lebar ini. Dengan survei ini, semakin menambah optimisme kami untuk memenangkan Pilpres tanggal 17 April 2019 ini," kata Ace melalui pesan singkat, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Survei Indo Barometer: Jokowi-Maruf 50,8 Persen, Prabowo-Sandi 32 Persen

Diketahui, berdasarkan rilis survei Indo Barometer hari ini (2/4/2019), elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,8 persen dan Prabowo-Sandiaga 32 persen.

Sedangkan, berdasarkan survei LSI, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 56,8 persen hingga 63,2 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 36,8 persen hingga 43,2 persen.

Baca juga: Survei CSIS: 72,9 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi-JK

Meski demikian, Ace mengatakan TKN tak terlena dengan hasil survei dua lembaga tersebut. TKN tetap mengejar target 70 persen lantaran punya modal berupa kepuasan kinerja masyarakat terhadap Jokowi.

"Kami tetap ingin mengejar target kami 70 persen karena kami memiliki modal kepuasan publik atas kinerja Pemerintahan Jokowi sebesar 70 persen. Salah satunya, kami akan terus menangkal berita hoaks yang selalu menyerang kubu kami di masyarakat," lanjut dia.

Kompas TV Persiapan telah digelar Komisi Pemilihan Umum untuk debat keempat Sabtu (30/3/2019) malam di Hotel Shangri-La, Jakarta. Debat kali ini kembali mempertemukan 2 calon presiden tanpa didampingi pasangannya. Joko Widodo, Capres Nomor Urut 01 dan Prabowo Subianto, Capres Nomor Urut 02 akan beradu argumen membahas Ideologi, Pemerintahan, Keamanan dan Hubungan Luar Negeri. Ini pertemuan kedua bagi Jokowi dan Prabowo di panggung debat pasca debat kedua Februari lalu. Meski tanpa persiapan khusus seperti debat pertama dan kedua pendukung kedua calon optimistis jagonya bisa menampilkan argumentasi yang kuat. Pakar Komunikasi Politik Universitas Bengkulu, Leli Ariyani menilai debat digelar untuk meraih suara yang masih belum memutuskan atau merahasiakan suaranya. Dalam sejumlah survei seperti yang digelar Centre for Strategic and International Studies dan Litbang Kompas angka yang belum memutuskan memang masih tinggi. #DebatPilpres2019 #JokoWidodo #PrabowoSubianto
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Balas Cak Imin soal Indonesia Hancur kalau Anies Kalah, Airlangga: Menang-Kalah Hal Biasa

Balas Cak Imin soal Indonesia Hancur kalau Anies Kalah, Airlangga: Menang-Kalah Hal Biasa

Nasional
Tiba di Dubai, Jokowi Akan Hadiri Rangkaian COP 28

Tiba di Dubai, Jokowi Akan Hadiri Rangkaian COP 28

Nasional
TKN Gelar Rakornas di Jakarta Besok, Prabowo-Gibran Hadir

TKN Gelar Rakornas di Jakarta Besok, Prabowo-Gibran Hadir

Nasional
Muzani: Setelah 14 Februari 2024, Semua Kembali Jadi Saudara

Muzani: Setelah 14 Februari 2024, Semua Kembali Jadi Saudara

Nasional
Lagi, 2 Prajurit TNI Gugur Usai Diserang KKB di Nduga

Lagi, 2 Prajurit TNI Gugur Usai Diserang KKB di Nduga

Nasional
Ini Tema Debat Pilpres 2024, Ada Pajak Karbon hingga 'Post-COVID Society'

Ini Tema Debat Pilpres 2024, Ada Pajak Karbon hingga "Post-COVID Society"

Nasional
KPU: Debat Capres Digelar 3 Kali, Cawapres 2 Kali

KPU: Debat Capres Digelar 3 Kali, Cawapres 2 Kali

Nasional
Bahas Etika, Sudirman Said Bakal Bagikan Buku Karyanya ke Tiga Pasangan Capres-Cawapres

Bahas Etika, Sudirman Said Bakal Bagikan Buku Karyanya ke Tiga Pasangan Capres-Cawapres

Nasional
Prabowo-Gibran Belum Turun Kampanye, TKN Yakin Tak Pengaruhi Elektabilitas

Prabowo-Gibran Belum Turun Kampanye, TKN Yakin Tak Pengaruhi Elektabilitas

Nasional
Gandeng Baznas RI, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina

Gandeng Baznas RI, BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina

Nasional
Nawawi Sebut KPK Monitor Anggaran Pemilu Senilai Rp 70,5 Triliun Lebih

Nawawi Sebut KPK Monitor Anggaran Pemilu Senilai Rp 70,5 Triliun Lebih

Nasional
Timnas Amin: Pak Prabowo Luar Biasa, Sudah Bisa Joget 'Gemoy'

Timnas Amin: Pak Prabowo Luar Biasa, Sudah Bisa Joget "Gemoy"

Nasional
KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Siap Berangkat Misi Kemanusiaan untuk Bantu Korban di Gaza

KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Siap Berangkat Misi Kemanusiaan untuk Bantu Korban di Gaza

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Sudirman Said Minta KPU Lebih Hati-hati

Data Pemilih Diduga Bocor, Sudirman Said Minta KPU Lebih Hati-hati

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Diduga Terima Gratifikasi dari Eks Menteri KKP Edhy Prabowo

Hakim Agung Gazalba Saleh Diduga Terima Gratifikasi dari Eks Menteri KKP Edhy Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com