JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead menyatakan pihaknya masih belum merestorasi 400.000 hektar lahan gambut nonkonsesi di Indonesia.
Ia menyatakan sejak didirikan, BRG diberi target untuk merestorasi 1,1 juta hektar lahan gambut nonkonsesi. Lahan nonkonsesi meliputi kawasan hutan lindung dan wilayah konservasi,
"Nah dari lahan nonkonsesi 1,1 juta hektar, kami telah membasahi 679.000 hektar. Jadi masih punya utang 400.000 hektar tahun ini dan tahun depan," ujar Nazir usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (1/4/2019).
Baca juga: Temui Presiden, Kepala BRG Lapor soal Sekat Kanal Ampuh Restorasi Gambut
Ia menambahkan, BRG masih punya waktu untuk merestorasi lahan gambut nonkonsesi hingga 2020. Nazir mengatakan, BRG optimistis mencapai target tersebut, sebab dari tahun ke tahun sejak dicanangkan capaiannya selalu positif.
Ia memaparkan, setidaknya setiap tahun lahan seluas 200.000 hektar berhasil direstorasi. Karena itu, ia optimistis lahan gambut nonkonsesi seluas 421.000 hektar bisa direstorasi hingga masa jabatannya berakhir 31 Desember 2020.
Baca juga: BRG Rampungkan Pemetaan Gambut Skala Besar Pertama
"Jadi, Pak Wapres memberikan arahan dilanjutkan, pekerjaan ini. Sambil berjalan, ini memang harus belajar, kalau masih ada yang kurang efisien, nanti pasti bisa diperbaiki sambil berjalan," ujar Nazir.
"Insya Allah, kalau melihat kami 3 tahun terakhir, 697.000 hektar. Itu rata-rata 200.000 per tahun ya. Jadi mestinya dengan mengikuti langkah 200.000 per tahun ini kami bisa menutup 1,1 juta hektar yang masih tersisa," lanjut dia.