Ideologi merupakan pondasi. Visi misi sebuah bangsa di masa kini dan mendatang akan berdiri di atas ideologi itu.
Problem utama Indonesia hari ini yaitu korupsi yang akut, lingkungan alam yang makin rusak akibat ulah manusia, rendahnya minat baca generasi muda, disparitas pendidikan, disparitas ekonomi, untuk menyebut beberapa.
Di luar persoalan di atas, di depan mata juga telah menghadang persoalan industri 4.0 dan 5.0, padahal infrastruktur dan sumber daya manusia kita masih jauh panggang dari api.
Kalau masih muncul ketidaksepakatan terhadap Pancasila sebagai dasar negara, maka lengkap sudah masalah Indonesia.
Pada saat bangsa-bangsa lain makin mengudara di angkasa kita masih berkutat pada persoalan ideologi. Hal ini sama saja kita tidak menghargai para negarawan yang mendirikan republik ini dengan darah dan air mata.
Momentum Pemilu 2019 ini sangat diharapkan melahirkan wakil-wakil rakyat yang bermental negarawan. Pun dengan kandidat dua capres-cawapres yang tidak lama lagi akan kita pilih pada 17 April 2019.
Dalam debat keempat pasangan 01 dan 02 menegaskan bahwa Pancasila sudah final. Kedua kandidat bertekad untuk menjaganya. Keduanya juga menyatakan akan memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam materi pendidikan sejak usia dini hingga strata tiga.
Tentu saja komitmen keduanya harus diwujudkan dengan keberanian mereka menyeleksi kelompok-kelompok pendukungnya yang terbukti hendak merongrong ideologi Pancasila, termasuk para aktivis HTI yang masih bergentayangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.