Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Sebut Prabowo Tunjukkan Ketidakpercayaan dengan TNI yang Membesarkannya

Kompas.com - 31/03/2019, 17:01 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menilai calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menunjukkan ketidakpercayaannya kepada TNI dalam debat keempat Pilpres.

Hal itu, kata Ace, terlihat dari pernyataan Prabowo terhadap TNI dalam menjaga pertahanan negara.

Padahal, lanjut Ace, Prabowo telah dibesarkan TNI semasa hidupnya.

"Prabowo yang berlatar belakang militer, justru menunjukkan arogansinya sebagai bekas TNI dengan menunjukkan ketidakpercayaannya terhadap kemampuan institusi yang membesarkannya itu," kata Ace melalui keterangan tertulis, Minggu (31/3/2019).

Baca juga: Jokowi: Saya Lihat Pak Prabowo Ini Tidak Percaya pada TNI Kita

Ace menilai kritik Prabowo soal kemampuan pertahanan nasional yang lemah dan anggaran pertahanan yang dinilai rendah tidak disertai dengan solusi yang masuk akal dan dapat diterima.

Ia menilai Prabowo tidak mampu menjelaskan alternatif program yang dapat memperkuat alat utama sistem persenjataan negara.

Dalam bidang pertahanan, lanjut dia, calon presiden Joko Widodo menunjukkan kepercayaan kepada TNI sebagai alat pertahanan negara.

Baca juga: Tanggapi Jokowi soal Hankam, Prabowo Bilang Saya Pengalaman di TNI, Budaya ABS Banyak Pak

Ia menambahkan, walaupun bukan berlatar belakang militer, penguasaan Jokowi terhadap isu keamanan sangat mumpuni.

"Penjelasannya tentang reorganisasi gelar pasukan yang ditempatkan di pulau-pulau terluar yang dilengkapi dengan perlengkapan seperti radar menunjukan bahwa Jokowi sebagai Panglima Tertinggi menguasai pertahanan," ujarnya. 

"Ini menujukkan bahwa supremasi sipil dalam negara demokrasi telah ditunjukan dengan sangat kuat pada figur Jokowi," ucap Ace. 

Baca juga: Politisi PDI-P Sebut Prabowo Salah Data soal Kekuatan TNI

Dalam debat keempat, Prabowo menilai sektor pertahanan Indonesia saat ini sangat lemah.

Sebab, saat ini negara tidak memiliki anggaran untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Hal itu Prabowo ungkapkan dalam debat pilpres keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Baca juga: Jokowi: TNI Nomor Satu di Asean, Jangan Ada yang Meremehkan

"Saya menilai pertahanan Indonesia masih terlalu lemah, jauh dari yang diharapkan, kenapa? karena kita tidak punya uang karena itu kita harus menjaga keuangan kita," ujar Prabowo.

Prabowo juga menyebut Jokowi mendapat laporan yang tidak benar soal kondisi pertahanan Indonesia.

"Maaf, Pak Jokowi, mungkin Pak Jokowi dapat briefing-briefing yang tidak tepat," kata Prabowo menjawab penjelasan Jokowi soal isu pertahanan.

Baca juga: Tanggapi Prabowo, Jokowi Sebut Masih Sangat Percaya pada TNI

Prabowo menyinggung pengalamannya di militer dahulu. Ia menyebut budaya ABS atau "asal bapak senang" kental di dunia militer.

"Budaya ABS banyak, Pak. Kalau ketemu Panglima, siap Pak, aman, Pak, terkendali, Pak. Radar cukup, Pak," kata Prabowo.

"Pak, tidak benar, tidak benar," kata Prabowo kepada Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com