Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Tanggapi Pernyataan Prabowo soal Diplomasi Indonesia

Kompas.com - 31/03/2019, 13:38 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritik beberapa hal terkait peran diplomasi Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat debat keempat Pilpres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019) malam.

Prabowo menyampaikan Indonesia terkesan menjalankan diplomasi 'nice guy' dan terpaku pada perannya sebagai mediator. Ia menyoroti lemahnya pertahanan negara dari potensi serangan asing.

Ia juga menyoroti Indonesia tidak terlalu dihormati di luar negeri karena hutang, impor makanan, dan nilai mata uang lemah. Rakyat Indonesia yang melawat ke luar negeri dinilainya merasakan bagaimana Indonesia tak dihormati di luar negeri.

Baca juga: Menurut Jokowi, Ini Keunggulan Indonesia dalam Diplomasi Internasional

Menanggapi itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Armanatha Nasir menjelaskan kiprah diplomasi Indonesia sudah diakui dunia internasional.

"Peran diplomasi Indonesia 4 tahun terakhir diapresiasi dan dihargai masyarakat internasional," kata Armanatha dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Minggu (31/3/2019).

Ia pun mencontohkan beberapa capaian Indonesia. Pertama, Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Menurut pria yang akrab disapa Tata ini, hal itu merupakan bentuk pengakuan peran dan kontribusi diplomasi Indonesia selama ini.

Baca juga: 2 WNI Disandera Kelompok Abu Sayyaf, RI Kedepankan Diplomasi

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB adalah salah satu bentuk pengakuan peran dan kontribusi diplomasi Indonesia selama ini.

"Beberapa peran dan kontribusi diplomasi Indonesia dalam 4 tahun terakhir yang diapresiasi dan dihargai dunia dapat dilihat dari antara lain, peran Indonesia untuk isu Rakhine State Myanmar," ujar dia.

Indonesia juga memperjuangkan kemerdekaan dan membantu rakyat Palestina. Indonesia turut mendukung perdamaian di Afghanistan.

"Peran Indonesia dalam mengembangkan konsep Indopasifik, sehingga ASEAN memiliki konsep bersama yang mengedepankan kerja sama untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan kawasan," kata dia.

Baca juga: Ditanya Jokowi soal Masalah Rohingya, Begini Jawaban Prabowo

Selain itu, Indonesia juga turut berperan melindungi para pekerja migran di kawasan ASEAN. Terakhir, ia mencontohkan Indonesia menjalin kerja sama untuk mengantisipasi serangan teroris.

"Indonesia (juga berperan) dalam kerja sama sub-regional untuk menanggulangi foreign terrorist fighters di kawasan," katanya.

Sebelumnya Prabowo menilai peran diplomasi Indonesia sebagai mediator tak masalah. Ia juga mengakui kiprah pemerintah Indonesia sebagai mediator.

"Kita menjadi nice guy untuk mendamaikan mediator dan sebagainya itu tidak masalah itu saya juga tidak masalah. Saya juga mengakui itu mungkin prestasi pemerintahan bapak (Joko Widodo) ya," kata Prabowo saat debat keempat Pilpres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019) malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com