Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Jokowi Imbau Orang yang Memfitnahnya untuk Tabayyun

Kompas.com - 30/03/2019, 08:30 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Calon Presiden (Capres) Joko Widodo atau Jokowi meminta orang-orang yang memfitnah ia dan keluarganya, untuk tabayyun. Bahkan, bila perlu untuk datang ke Solo untuk mengecek rumah orang tua hingga cek kakek-nenek Jokowi.

Hal itu Jokowi utarakan saat menggelar kampanye terbuka pertamanya di Serang, Banten Minggu, (24/3/2019).

Bukan tanpa alasan Jokowi berkata seperti itu, menurutnya selama 4,5 tahun terakhir ia dan keluarganya dicaci maki, difitnah-fitnah, dicela habis-habisan direndahkan.

Salah satu hoax yang tidak hanya ditujukan ke Jokowi tapi juga keluarga adalah tuduhan yang menyatakan Jokowi itu PKI.

“Padahal, peristiwa PKI itu terjadi pada 1965-1966, saya waktu itu masih balita, bagaimana bisa PKI,” ujar Jokowi ketika menyapa para kiai dan pimpinan Pondok Pesantren (ponpes) Salafiah se-Banten di GOR Maulana Yusuf, Serang, Banten sebelum berkampanye terbuka.

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (28/3/2019) disebutkan, bahkan serangan hoax dan fitnah kepada Jokowi, tidak hanya disampaikan melalui laman media massa, tapi sudah disampaikan door to door (dari pintu ke pintu).

"Apakah cara politik seperti ini (hoax) akan kita teruskan? Kita mayoritas muslim penuh norma agama tata krama dan etika. Jangan karena urusan politik, caranya jangan seperti tadi (menyebar hoax), segala cara dihalalkan," kata Jokowi.

Imbauan Jokowi untuk melawan serangan hoax yang datang kepada dirinya secara masif, juga disampaikan dirinya saat menghandiri acara deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019).

“Hoax, kabar tidak benar harus direspon, harus dilawan. Dalam berpolitik jangan menghalalkan secara cara karena dapat memecah belah persatuan NKRI,” ucap Jokowi

Lebih lanjut Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu berpendapat, idealnya, berpolitik harus sesuai perundang-undangan sehingga bermartabat. Karena itu sebaiknya tidak menyebarkan hoax, ujaran kebencian, dan sejenisnya.

Dalam pesta demokrasi ada koridor konstitusional yang harus ditaati. Berbeda pilihan tidak apa-apa, tapi jangan segala cara dihalalkan seperti menebar fitnah dan hoax.

Jokowi menyampaikan akan mengusung kegembiraan dalam setiap kampanyenya dan enggan berkampanye dengan memberikan narasi pesimis kepada masyarakat. Sebab, inti kampanye sebetulnya adalah sebuah kegembiraan di jalanan.

#IndonesiaOptimis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com